search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ribuan Video Penganiayaan Narapidana di Penjara Bocor
Kamis, 7 Oktober 2021, 07:35 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Ribuan Video Penganiayaan Narapidana di Penjara Bocor

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang melacak pelanggaran pada sistem penjara mengungkapkan telah menerima ribuan video penganiayaan narapidana di Rusia.

"Ini adalah kebocoran yang belum pernah terjadi sebelumnya yang akan mengejutkan seluruh penjuru negeri," buka Vladimir Osechkin, pendiri LSM Gulagu.net kepada The Moscow Times.

"Secara total kami memiliki lebih dari 40 gigabyte file video yang menunjukkan penyiksaan narapidana di dalam penjara," sambungnya.

Menyadur The Moscow Times, situs web berita Mediazona pada hari Selasa (4/10/2021) menerbitkan tiga video yang diperoleh Gulagu.net. 

Tiga video tersebut menunjukkan seorang narapidana disiksa di sebuah rumah sakit penjara yang terletak di kota Volga, Saratov.

Kremlin mengatakan pihaknya mengetahui video tersebut dan Layanan Penjara Federal (FSIN) telah meluncurkan penyelidikan.

"Jika ini dikonfirmasi, itu akan mengarah pada penyelidikan yang sangat serius," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

Gulagu.net juga membagikan sebuah video yang diduga direkam di penjara Saratov kepada The Moscow Times yang menunjukkan seorang narapidana telanjang dan diperkosa. Belum ada tanggapan resmi mengenai video tersebut.

Osechkin mengungkapkan jika pihaknya menerima video penganiayaan pada bulan Maret, dari seorang mantan napi di penjara Saratov yang dibebaskan pada bulan Februari.

Osechkin mengatakan napi tersebut merupakan spesialis IT dari Belarusia. Ia berhasil mengakses video yang disimpan di lapas wilayah Irkutsk, Vladimir dan Saratov antara 2018-2020.

Osechkin mengatakan pelapor meninggalkan Rusia awal pekan ini, menolak untuk mengungkapkan lokasinya karena takut akan keselamatannya.

"Kami berencana untuk merilis kumpulan video selangkah demi selangkah dalam beberapa minggu mendatang karena sumbernya berada di luar jangkauan otoritas Rusia," kata Osechkin.

Gulagu.net juga telah mengirimkan video tersebut ke Komite Eropa untuk Pencegahan Penyiksaan dan Perlakuan atau Hukuman yang Tidak Manusiawi atau Merendahkan Martabat (CPT). CPT belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai laporan video tersebut.

Osechkin mendirikan organisasi hak asasi manusia Gulagu.net pada tahun 2011 untuk memantau pelanggaran hak-hak narapidana di seluruh Rusia. Dia meninggalkan Rusia pada 2015 dan saat ini tinggal di Prancis.

Situs web Gulagu.net diblokir oleh pengawas media pemerintah Rusia Roskomnadzor pada bulan Juli menyusul permintaan dari FSB dan FSIN.

Tanya Lokshina, direktur Human Rights Watch Eropa dan Asia Tengah, mengatakan bahwa video tersebut menimbulkan kekhawatiran yang serius.

"Masalah penyiksaan di penjara Rusia sangat akut dan pemerintah tidak melakukan langkah yang cukup untuk memastikan penyelidikan, keamanan korban dan pelapor dan akuntabilitas bagi pelaku," jelas Lokshina.(sumber: suara.com)
 

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami