search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Mahayastra Kaget Capaian Vaksinasi Lansia di Gianyar Rendah
Selasa, 12 Oktober 2021, 17:20 WITA Follow
image

beritabali/ist/Mahayastra Kaget Capaian Vaksinasi Lansia di Gianyar Rendah.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Capaian vaksin lansia di Gianyar oleh Pemerintah Pusat tercatat baru 38% atau masih rendah. Sedangkan versi Bupati Gianyar, Made Mahayastra capaian vaksinasi lansia sudah 60%. 

Menurutnya ada selisih data jumlah lansia berdasarkan data kependudukan dengan kondisi riil di lapangan. Mahayastra pun mengaku terkejut dengan selisih angka yang dikhawatirkan berpengaruh pada penerapan level PPKM di Bali ini. 

"Adanya perbedaan persentase capaian vaksinasi ini, dengan angka 38%, saya terkejut. Karena Gianyar adalah percontohan penanganan covid-19, salah satunya karena sistemnya paling bagus dengan berbasis wilayah dengan kerjasama antara OPD, instansi terkait, rumah sakit pemerintah, rumah sakit swasta dan puskesmas  serta masyarakat,” kata Bupati Mahayastra dalam rapat konsolidasi melibatkan Forkopimda, para camat, Kadis Kesehatan, Kepala Puskesmas, dan instansi terkait di ruang sidang Kantor Bupati Gianyar, Selasa (12/10).

Dibeberkan, target sasaran yang ditetapkan pemerintah pusat melalui KCP-PEN sebanyak  38.575 orang lansia sedangkan data yang disampaikan seluruh desa di Kabupaten Gianyar tercatat 16.724 orang lansia. Sehingga terdapat selisih 19.516 atau 50.59% dari target sasaran dari pemerintah pusat. 

"Data yang disampaikan desa melalui kecamatan sudah terverifikasi by name, by addres sehingga inilah data riil yang valid," tegasnya. 

Menurut Bupati Mahayastra berdasarkan laporan para camat, terdapatnya selisih target sasaran ini disebabkan oleh adanya data kependudukan yang tidak dilaporkan oleh masyarakat, seperti kematian, pindah domisili, serta ada data lansia namun orangnya tidak ada. 

"Data yang digunakan oleh pemerintah pusat untuk menetapkan target sasaran berdasarkan data kependudukan di Dukcapil, sementara data kami berdasarkan data riil di lapangan yang pendataannya melibatkan kelian, aparat desa, puskesmas, dan camat," ujar Bupati Mahayastra.

Dijelaskan Mahayastra, Pemerintah Kabupaten Gianyar telah melaksanakan vaksinasi berbasis banjar yang dilakukan di 70 desa dan kelurahan. Perbedaan target sasaran vaksinasi lansia antara Pemkab Gianyar dan pemerintah pusat menyebabkan data capaian Vaksin I yang semula 101.44 % menjadi 86.75 % dan Vaksin II 90.66% menjadi 77.53%. 

Menurunnya data capaian vaksinasi secara umum di Gianyar terindikasi disebabkan adanya perbedaan target sasaran lansia. Guna menanggulangi perbedaan target sasaran tersebut, Pemerintah Kabupaten Gianyar sudah menentukan data target vaksinasi maupun yang sudah tervaksinasi. 

Data tersebut diperoleh dari sasaran yang disediakan Dinas Kesehatan Gianyar dengan mengambil data penduduk Gianyar  yang dikurangi data penduduk tervaksinasi (KCP-PEN), sehingga didapatkan data terfokus by NIK. Dari data yang didapatkan kemudian seluruh Camat dan Kepala Puskesmas memvalidasi secara riil data jumlah penduduk yang belum divaksinasi dengan berkoordinasi dengan Kepala Desa. 

Kemudian dilakukan vaksinasi kembali berbasis desa bahkan banjar serta dilakukan penjemputan ke rumah – rumah yang dibantu TNI dan POLRI. Serta membuat minimal 1 tempat gerai vaksinasi di setiap kecamatan. 

Bupati Gianyar,  I Made Mahayastra mengatakan adanya data vaksinasi lansia di Kabupaten Gianyar seperti ini, bisa menyebabkan Bali tidak bisa turun menjadi level II PPKM. Sebab penentuan level PPKM salah satunya adalah vaksinasi lansia yang menjadi prioritas dari pemerintah pusat.

Untuk itu, Bupati Mahayastra memerintahkan para camat untuk memetakan capaian vaksin lansia di wilayahnya masing-masing. 

"Para camat menjamin bahwa jumlah lansia yang belum tervaksin di wilayahnya sudah valid, karena mereka sudah melakukan pengecekan langsung bersama aparat desa dibantu Babinkamtibmas dan Babinsa, data inipun sudah lengkap by name, by address termasuk NIK nya pun sudah dipegang oleh para camat,“ ucap Bupati Mahayastra. 

Menindaklanjuti perbedaan persentase capaian vaksinasi lansia ini, Bupati Mahayastra akan melapor kepada Gubernur Bali agar perbedaan data bisa disampaikan pemerintah pusat dan capaian vaksinasi di Gianyar bisa terdata secara riil.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar, Ida Komang Upeksa menjelaskan, dari audit yang dilakukan di rumah sakit, yang masuk ruang isolasi 63% merupakan orang yang belum tervaksinasi, serta dari orang yang belum tervaksin yang meninggal 90% merupakan lansia yang tidak pernah kemana-mana tetapi terpapar dari keluarga, sehingga perlu dilindungi dengan vaksinasi.

Ida Komang Upeksa mengatakan Rumah sakit dan puskesmas membuka layanan vaksinasi untuk lansia dengan vaksin sinovac dan biofarma yang cukup aman untuk lansia, serta  terkait dengan lansia yang mengalami komorbid akan didampingi dokter spesialis  penyakit dalam.

Reporter: bbn/gnr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami