search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Mural yang Identik dengan Lukisan Pemberontak?
Selasa, 23 November 2021, 17:30 WITA Follow
image

beritabali/ist/Mural yang Identik dengan Lukisan Pemberontak.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Mural merupakan sebuah kata yang cukup asing di dengar bagi sebagian orang khususnya orang awam. 

Seperti halnya di sudut salah satu kedai kopi di Ireng Kopi ada jenis gambar mural yang dikelola zaky sejak tahun 2016. 

Zaky menjelaskan, sebenarnya kebanyakan dari orang-orang tersebut telah melihat secara langsung apa itu mural bahkan masih menganggap lukisan mural identik dengan pergerakan atau bisa dibilang imajinasi lukisan para kaum pemberontak.

"Pengertian mural menurut bahasa yaitu mural berasal dari bahasa latin yaitu dari kata “Murus” yang berarti dinding. Secara luas pengertian mural adalah menggambar atau melukis di atas media dinding, tembok atau media luas lainnya yang bersifat permanen," tegasnya.

Pria identik dengan rambut gondrong ini mengisahkan, bahwa seni mural sebenarnya sudah ada sejak jaman dahulu kala. Bahkan jika ditilik dari sejarah mural, mural sudah sejak pada masa prasejarah.

"Pada masa itu terdapat sebuah lukisan yang menggambarkan sebuah gua di Lascaux yaitu daerah Selatan Prancis. Mural yang dibuat pada masa prasejarah tersebut menggunakan sari buah sebagai cat air (karena pada masa prasejarah belum ada cat)," lugasnya.

Zaky menegaskan, bahwa Pablo Picasso membuat sebuah mural yang dinamakan Guernica atau Guernica Y Luno. Mural art ini dibuat pada saat terjadinya peristiwa perang sipil di Spanyol pada tahun 1937.

"Mural menjadi daya tarik bagi pengunjung untuk datang ke cafe atau resto. Mural yang dibuat disesuaikan dengan selera, konsep cafe/restonya sendiri hingga menjadi media branding secara tidak langsung," ujarnya.

Zaky mengakhiri kisahnya dengan harapan sajian khas Ireng kopi selain kopi dan juga ada donut yang tentu paling disuka baik kalangan muda dan semua orang. Harapan budaya Jembrana berkembang dan budaya menikmati kopi lokal asli Jembrana khususnya. 

"Selain itu harapan pastinya pemerintah Kabupaten Jembrana memperhatikan para petani lokal kopi untuk tetap dilestarikan dan dikembangkan," pungkasnya.

Reporter: bbn/jbr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami