search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pembatalan PPKM Level 3 Belum Sumbang Kunjungan di Nataru
Rabu, 8 Desember 2021, 22:30 WITA Follow
image

bbn/net/Pembatalan PPKM Level 3 Belum Sumbang Kunjungan di Nataru.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Pemerintah Indonesia batal menerapkan PPKM Level 3 seluruh daerah di Indonesia, termasuk Bali. Kebijakan itu disambut baik oleh Ketua Bali Tourism Board (BTB) Ida Bagus Agung Partha Adnyana.

"Ya memang kita setuju kan, karena kita sudah ada vaksin, Peduli Lindungi, PCR. Sekali-sekali kita tes lah, tesnya memang begini, tetap kita gunakan dengan beberapa parameter. Kesehatan tetap nomor satu," ujarnya usai rapat bersama Forum Bali Bangkit, Rabu (8/12) di Kantor BTB Bali. 

Ia menanggapi kebijakan itu biasa saja, karena tak memberi pengaruh besar terhadap okupansi hotel di Bali. Kata dia, meski pintu masuk bagi wisatawan domestik terbuka lebar, kunjungan tersebut masih jauh untuk memenuhi okupansi hotel di Bali, karena hanya menyumbang 10,97 persen selama 2021 ini.

Dia menyebut kondisi itu jauh panggang dari api. Pembatalan PPKM Level 3 itu, hingga saat ini belum menambah penyelenggaraan kegiatan di Bali pada momentum Natal dan Tahun Baru. 

"Belum sih, kan secara umum belum ada acara-acara khusus nanti Nataru kan tidak boleh dilakukan. Tapi saran saya kenapa kita tidak coba adakan saja dengan beberapa parameter, misalnya digelar di area terbuka," ungkapnya. 

Sementara, Anggota Kelompok Ahli Gubernur Bali Sugeng Pramono menilai pembatalan PPKM 3 merupakan secercah harapan untuk wisatawan domestik.

"Semoga pembatalan ini bisa direspons pasar, sehingga okupansi hotel diprediksi meningkat estimasti 5 persen sampai 10 persen dibandingkan tahun 2020, atau tingkat hunian diprediksi bisa mencapai 40-50 persen, pada masa Libur Natal dan Tahun baru 2022," ujarnya. 

Kebijakan pemerintah ini menurutnya bisa menjaga tren pertumbuhan tingkat hunian sampai akhir tahun nanti, respons pasar secara positif karena kebijakan ini sangat dibutuhkan Pariwisata Bali.

Untuk meningkatkan okupansi, dia menyarankan kalangan pariwisata fokus dan mengoptimalkan pasar domestik segmen korporasi dan pemerintahan sampai Minggu depan masih ada peluang.

"Di samping segmen Free Individual Travel (FIT) untuk periode Nataru nanti," pungkasnya. 

Reporter: bbn/dps



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami