search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Mengenal Penyakit OCD Ekstrem yang Dialami Aliando
Jumat, 28 Januari 2022, 14:05 WITA Follow
image

bbn/tribunnews.com/Mengenal OCD Ekstrem, Penyakit Serius yang Dialami Aliando

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Dalam Live di Instagram baru-baru ini, bintang sinetron Ganteng-Ganteng Serigala Aliando Syarief mengatakan bahwa Ia mengalami OCD Ekstrem selama dua tahun terakhir.

 

"Gue didiagnosis kena OCD, obsessive compulsive disorder yang ekstrem," kata Aliando, seperti dikutip detikcom.

Selama itu, Aliando mengatakan dirinya tak bisa melakukan aktivitas dengan normal. Dia pun berharap bisa secepatnya sembuh dari penyakit mental itu.

Apa itu Obsessive-Compulsive Disorder atau OCD?

Sebagaimana dilansir Medical News Today, Obsessive-compulsive disorder atau OCD merupakan penyakit mental yang menyebabkan penderitanya memiliki pikiran yang tidak diinginkan atau sensasi (obsesi) atau dorongan untuk melakukan sesuatu berulang-ulang (kompulsif). Beberapa orang dapat memiliki obsesi dan kompulsif.

OCD bukan tentang kebiasaan seperti menggigit kuku atau memikirkan pikiran negatif. Namun, pikiran obsesif mungkin bahwa angka atau warna tertentu "baik" atau "buruk".

Lalu, kebiasaan kompulsif mungkin mencuci tangan tujuh kali setelah menyentuh sesuatu yang mungkin kotor. Meskipun Anda mungkin tidak ingin memikirkan atau melakukan hal-hal ini, Anda merasa tidak berdaya untuk berhenti.

Setiap orang memiliki kebiasaan atau pemikiran yang terkadang berulang. Namun pada pengidap OCD seperti Aliando, biasanya memiliki pikiran atau tindakan yang:

  • Menguasai diri setidaknya satu jam sehari
  • Berada di luar kendali
  • Tidak merasa menyenangkan
  • Mengganggu pekerjaan, kehidupan sosial Anda, atau bagian lain dari kehidupan

Jenis dan Gejala OCD

OCD datang dalam berbagai bentuk, tetapi kebanyakan kasus jatuh ke dalam setidaknya satu dari empat kategori umum:

  • Memeriksa, seperti kunci, sistem alarm, oven, atau sakelar lampu, atau mengira Anda memiliki kondisi medis seperti kehamilan atau skizofrenia
  • Kontaminasi, ketakutan akan hal-hal yang mungkin kotor atau dorongan untuk membersihkan.
  • Simetri dan keteraturan, kebutuhan untuk mengatur sesuatu dengan cara tertentu
  • Perenungan dan pikiran yang mengganggu, obsesi dengan garis pemikiran. Beberapa dari pikiran ini mungkin keras atau mengganggu.


Penyebab OCD dan Faktor Risiko

Menurut Mayo Clinic, penyebab gangguan obsesif-kompulsif tidak sepenuhnya dipahami. Namun, gangguan OCD ini sedikit lebih umum pada wanita daripada pria. Gejala sering muncul pada remaja atau dewasa muda.



Beberapa penyebab seseorang mungkin mengalami OCD ekstrem seperti Aliando, di antaranya:

  • Biologis. OCD mungkin merupakan hasil dari perubahan kimia alami tubuh atau fungsi otak Anda.
  • Genetik. OCD mungkin memiliki komponen genetik, tetapi gen spesifik belum diidentifikasi.
  • Ketakutan obsesif dan perilaku kompulsif dapat dipelajari dari melihat anggota keluarga atau secara bertahap dipelajari dari waktu ke waktu.

 

Faktor risiko OCD ekstrem seperti Aliando

Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko mengembangkan atau memicu gangguan obsesif-kompulsif meliputi:

  • Riwayat keluarga. Memiliki orang tua atau anggota keluarga lain dengan gangguan ini dapat meningkatkan risiko Anda terkena OCD.
  • Peristiwa kehidupan yang penuh tekanan. Jika Anda pernah mengalami peristiwa traumatis atau stres, risiko Anda dapat meningkat. Reaksi ini mungkin, untuk beberapa alasan, memicu pikiran yang mengganggu, dan tekanan emosional yang menjadi ciri OCD.
  • Gangguan kesehatan mental lainnya. OCD mungkin terkait dengan gangguan kesehatan mental lainnya, seperti gangguan kecemasan, depresi, penyalahgunaan zat atau gangguan tic

Pengobatan OCD

 

Tidak ada obat untuk OCD. Tetapi Anda mungkin dapat mengelola bagaimana gejala OCD ekstrem seperti yang dialami Aliando melalui obat-obatan, terapi, atau kombinasi perawatan.

Psikoterapi misalnya dengan terapi perilaku kognitif yang dapat membantu mengubah pola berpikir. Lalu dengan relaksasi yakni melakukan hal-hal sederhana seperti meditasi dan yoga yang dapat membantu mengatasi stres. (sumber : cnnindonesia.com)

Reporter: bbn/tim



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami