search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Hari Parkinson Sedunia: Kenali Penyakit dan Gejala Utamanya
Senin, 11 April 2022, 22:55 WITA Follow
image

bbn/sehatq.com/Hari Parkinson Sedunia: Kenali Penyakit dan Gejala Utamanya

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Setiap tanggal 11 April tiap tahunnya diperingati Hari Parkinson Sedunia, sekaligus menandai ulang tahun Dr. J Parkinson.

Tujuan diperingatinya hari ini adalah untuk menciptakan kesadaran akan kondisi kesehatan dan memahami penyakit ini secara lebih baik.

Menurut laporan Statistik Penyakit Parkinson, dilansir Times of India, diperkirakan 7 hingga 10 juta orang di seluruh dunia menderita penyakit Parkinson.

Parkinson merupakan gangguan otak yang menyebabkan tubuh gemetar, kaku, dan kesulitan dalam keseimbangan, berjalan, serta koordinasi.

Penyakit ini terjadi ketika sel-sel saraf di ganglia basal yang mengontrol gerakan terganggu. Biasanya sel-sel saraf ini mengkoordinasi gerakan dalam tubuh melalui zat kimia otak, disebut dopamin.

Ketika sel-sel saraf ini menjadi rusak atau mati, pelepasan dopamin diperlambat sehingga penderita tidak dapat mengkoordinasikan tubuh, sehingga mereka tidak dapat berjalan, mempertahankan keseimbangan, dan gerakan lainnya.

Gejala utama dari penyakit Parkinson adalah:

- Tremor di tangan, lengan, kaki, rahang atau kepala

- Kekauan anggota badan

- Pergerakan lambat

- Kehilangan keseimbangan dan koordinasi

Tanda lainnya adalah kehilangan penciuman, sulit tidur, membungkuk, pusing atau pingsan serta suara rendah. Bahkan banyak ahli telah mengaitkan tulisan tangan kecil dengan penyakit Parkinson.

Ketika seseorang mengidap penyakit ini, akan sulit bagi mereka untuk menulis dan perubahan pola penulisan orang tersebut dapat berubah lagi.

Faktor risiko terbesar Parkinson adalah usia, biasanya penyakit ini muncul di usia 60 tahun. Selain itu, laki-laki juga 1,5 lebih mungkin menderita penyakit ini daripada wanita.

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami