search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tolak Jutaan Vaksin, Ini Strategi Kim Jong Un Tangani Covid
Jumat, 13 Mei 2022, 10:00 WITA Follow
image

beritabali.com/cnbcindonesia.com/Tolak Jutaan Vaksin, Ini Strategi Kim Jong Un Tangani Covid

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Korea Utara (Korut) akhirnya melaporkan kasus Covid-19 pertamanya. Bahkan, laporan kasus ini juga diiringi dengan kabar kasus kematian pertama akibat virus itu.

Laporan itu sendiri ketika pemimpin tertinggi negara itu, Kim Jong-un, memimpin pertemuan Partai Buruh untuk membahas tanggapan terhadap wabah pertama virus corona, Kamis, (12/5/2022). Dilaporkan bahwa infeksi ditemukan di wilayah Ibu Kota Pyongyang.

"Ada insiden darurat terbesar di negara ini, dengan lubang di bagian depan karantina darurat kami, yang telah disimpan dengan aman selama dua tahun tiga bulan terakhir sejak Februari 2020," kata media pemerintah KCNA dikutip The Guardian.

Laporan itu menambahkan saat ini negara itu juga mengisolasi 187.800 orang yang diduga terkena Covid-19 sejak April. Hal ini dilakukan setelah para warga itu mengalami demam misterius yang tersebar di seluruh negeri.

"Setidaknya enam orang yang menunjukan gejala demam meninggal dunia, dengan satu kasus terkonfirmasi telah terinfeksi varian Omicron," tambah media itu.

Laporan ini sendiri mengakhiri nihilnya kasus Covid-19 di negara itu. Meski diragukan para ilmuwan dunia, Pyongyang terus mengakui bahwa wilayahnya aman dari Covid dalam 2 tahun terakhir.

Bahkan, saat dunia sedang kekurangan vaksin Covid-19, negara komunis itu menolak untuk mendapatkan vaksin dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO. Tercatat, lembaga itu sempat ingin mengirimkan jutaan vaksin Sinovac dan Astrazeneca.

Penolakan ini memiliki alasan. Korut berdalih negaranya tidak begitu membutuhkan vaksin karena tidak memiliki kasus. Negara yang seringkali disebut DPRK dalam bahasa Inggris itu menyebut masih banyak negara lain yang lebih membutuhkan vaksin dibanding negaranya.

Meski begitu, rezim Kim Jong Un tidak tinggal diam. Korut sendiri mengambil langkah penutupan perbatasannya setelah berkembangnya kasus Covid di tetangganya, China.

Tak hanya dari luar, Korut juga sempat memberlakukan tindakan protokol yang ketat di dalam negerinya, termasuk pembatasan perjalanan domestik.

Kebijakan pengetatan ini sendiri sempat mendapatkan sorotan asing. Pasalnya, penutupan perbatasan sangat mengganggu jalur logistik dari luar negara itu. Apalagi, Korut berada dalam ancaman kelaparan yang sangat tinggi karena topan taifun pada 2020 yang merusak persediaan pangan negara itu.(sumber: cnbcindonesia.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami