search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Rusia Pastikan Satelit Komersial AS 'Halal' Dirudal
Senin, 19 September 2022, 11:00 WITA Follow
image

beritabali.com/cnbcindonesia.com/Rusia Pastikan Satelit Komersial AS 'Halal' Dirudal

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Rusia geram ke Amerika Serikat (AS). Paman Sam diyakini memanfaatkan banyak satelit komersial untuk pekerjaan intelijen dan komunikasi dengan sekutunya.

Negeri Presiden Vladimir Putin bahkan mengeluarkan peringatan bahwa satelit komersial "halal" untuk dihancurkan. Ini diyatakan anggota Kementerian Luar Negeri Rusia dan kepala delegasi Rusia untuk Kantor Urusan Perlucutan Senjata PBB, Konstantin Vorontsov, dalam pertemuan kelompok kerja terbuka PBB (OEWG) di Jenewa pekan lalu.

Vorontsov mengatakan bahwa delegasi Rusia ingin menggarisbawahi tren yang sangat berbahaya dari AS. Di mana Washington dituding telah melampaui penggunaan teknologi luar angkasa yang tidak berbahaya dan tujuannya menjadi jelas selama perang di Ukraina.

"Penggunaan aset satelit komersial dan sipil oleh AS dan sekutunya selama perang yang sedang berlangsung antara negaranya dan Ukraina merupakan keterlibatan tidak langsung dalam konflik militer. Apakah mereka menyadarinya atau tidak dan bahwa apa yang disebut infrastruktur kuasi-sipil dapat menjadi target yang sah untuk pembalasan," kata Vorontsov, melansir Space, Senin (19/9/2022).

"Paling tidak... penggunaan satelit sipil yang provokatif ini dipertanyakan di bawah Perjanjian Luar Angkasa, yang mengatur penggunaan luar angkasa secara eksklusif untuk tujuan damai, dan harus dikutuk keras oleh komunitas internasional," tambahnya.

Perlu diketahui, komentar Rusia ini juga muncul setelah SpaceX, milik Elon Musk, mengirim terminal Starlink ke Ukraina untuk meningkatkan jangkauan internet dan konektivitas. Ini menyusul serangan Rusia terhadap infrastruktur penting Kyiv.

Selain Starlink, perusahaan citra satelit komersial seperti Planet, Maxar dan BlackSky juga telah menyediakan intelijen penting dengan mengambil gambar konflik dari atas dan membagikannya secara terbuka. Hal itu diyakini memainkan peran penting yang tak terduga selama serangan Rusia.

Delegasi Rusia juga memperingatkan PBB terhadap penerapan aturan non-inklusif yang terfragmentasi untuk mengatur kegiatan ruang angkasa. Itu dianggap tidak mempertimbangkan pendekatan semua Negara Anggota PBB, dan berusaha untuk mendominasi ruang angkasa dari sekelompok kecil orang.

"Negara-negara anggota PBB harus fokus pada asumsi kewajiban nasional dan internasional untuk tidak menempatkan senjata dalam bentuk apa pun di luar angkasa (termasuk di orbit di sekitar Bumi dan di benda-benda langit) dan melarang ancaman atau penggunaan kekuatan terhadap atau dengan benda-benda luar angkasa, serta memperkenalkan larangan lengkap dan komprehensif pada senjata serang di luar angkasa untuk digunakan terhadap benda-benda luar angkasa," ujarnya.

Pernyataan Rusia di OEWG PBB tentang ancaman luar angkasa datang hanya satu hari setelah Jerman dan Jepang berjanji untuk tidak melakukan tes anti-satelit (ASAT). Ini disebut akan menimbulkan kerusakan di luar angkasa.

Mereka bergabung dengan AS, Kanada, dan Selandia Baru yang berkomitmen sama. Sebelumnya Rusia melakukan uji coba itu di  November 2021 yang menuai kecaman internasional karena membuat puing-puing di luar angkasa setelah uji coba.(sumber: cnbcindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami