search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Seorang Pria Bakar Diri Dekat Kantor PM
Rabu, 21 September 2022, 12:32 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Seorang Pria Bakar Diri Dekat Kantor PM

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Seorang pria di Jepang membakar diri sendiri di dekat kantor Perdana Menteri Fumio Kishida pada hari ini, Rabu (21/9), sebagai tanda protes atas rencana pemakaman kenegaraan mantan PM Shinzo Abe. Stasiun televisi Jepang, Asahi, melaporkan bahwa pria itu melakukan aksi bakar diri di dekat kantor Kishida di Tokyo karena tak setuju rencana pemakaman Abe yang menyedot anggaran besar.

Sebagaimana dilansir Reuters, saat ini pria tersebut dalam keadaan tak sadar. Sementara itu, seorang petugas kepolisian yang sempat berupaya memadamkan api juga terluka.

Mereka berdua lantas dilarikan ke rumah sakit terdekat. Namun, belum ada kabar lebih lanjut mengenai kondisi mereka saat ini.

Rencana pemakaman kenegaraan Abe memang menuai kontroversi di Jepang karena menggunakan anggaran negara yang fantastis, hingga 1,7 miliar yen atau sekitar Rp178 miliar.

Digelar pada 27 September mendatang, sekitar 6.000 tamu undangan dari Jepang dan luar negeri diperkirakan bakal datang.

Awalnya, sebagian warga Jepang masih mendukung rencana pemakaman kenegaraan ini, mengingat Abe merupakan salah satu tokoh politik penting di Negeri Sakura.

Kematian Abe pun dianggap tragis. Abe tewas usai ditembak saat sedang berkampanye di daerah Nara pada 8 Juli lalu.

Sang pelaku penembakan, Tetsuya Yamagami, mengaku memang berniat membunuh Abe karena dugaan keterkaitan sang mantan PM dengan Gereja Unifikasi.

Yamagami memendam dendam karena ibunya bangkrut lantaran memberikan donasi besar-besaran ke Gereja Unifikasi.

Meski pembunuhan Abe menumbuhkan simpati besar warga, mereka menganggap biaya pemakaman kenegaraan bagi seorang mantan pemimpin ini berlebihan.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami