search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
KTT G20, TNI-Polri Siap Antisipasi Ancaman Senjata Kimia Hingga Nuklir
Kamis, 20 Oktober 2022, 21:44 WITA Follow
image

beritabali/ist/KTT G20, TNI-Polri Siap Antisipasi Ancaman Senjata Kimia Hingga Nuklir.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) meningkatkan pengamanan dari ancaman kelompok radikal. 

BNPT menggelar simulasi di Jalan Bypass Ngurah Rai Sanur, Depan Hotel Prime Plaza dan Ruko area BNI Sanur, Denpasar Selatan, pada Kamis 20 Oktober 2022 sekira pukul 09.00 WITA. 

Dalam simulasi tersebut tampak akses jalur menuju arah selatan sepanjang simpang Grand Inna Bali Beach (GBB) sampai simpang tiga Jalan Danau Batur ditutup selama kegiatan. 

Simulasi ini terkait adanya bentuk ancaman bahan kimia seperti gas beracun di jalanan. Gas beracun ini bahkan melumpuhkan dua warga. Untuk mengantisipasi hal tersebut petugas dikerahkan dengan alat pelindung diri dan peralatan lengkap untuk mengevakuasi korban.

Petugas juga mensterilisasi bahan kimia tersebut. Namun tiba tiba muncul ancaman berupa sebuah tas mencurigakan yang diduga berisikan bom. 

Petugas langsung melakukan sterilisasi area dan memindahkan tas memakai robot ke mobil Jihandak, lalu menjinakan bom tersebut. Simulasi diakhiri dengan penyergapan teroris di ruko area BNI Sanur. 

Direktur Pembinaan kemampuan BNPT Brigjenpol Wawan Ridwan mengatakan simulasi ini digelar untuk mengantisipasi ancaman terorisme dalam rangka persiapan pengamanan KTT G-20. Simulasi ini bersinergi dengan TNI/Polri dan instansi terkait lainnya.

Unsur yang tergabung dari polda Bali itu ada Brimob, Puslabfor, Pusdokes, serta Polresta Denpasar. Kalau TNI ada Batalyon Zeni Tempur, Rider, serta satuan kewilayahan termasuk Pangakalan AL dan Pangkalan Udara. Selain itu ada dari Dinas Kesehatan, Pemadam Kebakaran dan instansi terkait. 

"Simulasi ini akan kami laksanakan mulai 17 sampai 20 Oktober, tadi simulasi terakhirnya," bebernya, ditemui di Lobby Hotel Prime Plaza.

Ditanya sejauh mana munculnya ancaman terorisme di KTT G20, Brigjen Wawan mengatakan ada atau tidaknya indikasi tersebut pihaknya akan tetap mengantisipasinya. 

"KTT G20 adalah kegiatan yang sangat besar dan dihadiri berbagai delegasi negara. Sehingga keselamatan yang paling utama, ungkap mantan Kasatreskrim Polresta Denpasar ini. 

Apalagi di jaman sekarang, kata jenderal bintang satu dipundak ini, ancaman bukan hanya bisa dilakukan dengan bom peledak. Tetapi, juga menggunakan senjata bahan kimia yang sangat mematikan. Sehingga pihaknya terus menyempurnakan pengamanan melalui simulasi. 

"Dari segi peralatan, TNI maupun polri sekarang sudah siap, sehingga bisa mengantisipasi ancaman berupa KBRN (kimia, biologi, radiologis dan nuklir) yang kemungkinan digunakan oleh para pelaku terorisme untuk mengancam atau menggagalkan kegiatan G-20 ini," terangnya. 

Diterangkan Brigjen Wawan, dalam pelaksanaan di hari-H, pengamanan akan terbagi menjadi beberapa wilayah ring. Khusus zona 1 yang diisi kepala negara dan delegasi undangan akan dikelola paspampres. 

Untuk Ring 2 dan 3 akan diisi TNI Polri wilayah hukum setempat maupun dibantu Mabes TNI atau Polri. "Dengan pelatihan ini, para petugas pengamanan khususnya wilayah Bali memiliki kemampuan yang mumpuni dan cakap saat mengamankan KTT-G20, pungkasnya.

Editor: Robby

Reporter: bbn/bgl



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami