Netizen Saudi Ribut-Ribut Soal Halal vs Haram Perayaan Halloween
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Warganet Arab Saudi ramai memperdebatkan soal halal-haram perayaan Halloween yang digelar di Ibu Kota Riyadh pekan lalu. Padahal Saudi selama ini melarang perayaan semacam itu lantaran tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Banyak warga Saudi yang memperdebatkan status hukum dalam Islam terkait perayaan Halloween. Beberapa netizen menyinggung Arab Saudi sekarang lebih mengikuti tren masa kini.
"MbS dan Otoritas Hiburan Saudi merusak sejarah kita dan budaya negara kita, tanah tempat dua Masjid Suci, tempat kelahiran wahyu dan kiblat umat Islam! Ya Tuhan, ini adalah hal yang memalukan dan menyedihkan! Apakah merayakan Maulid Nabi adalah sebuah inovasi [yang berarti bid'ah di Saudi] dan merayakan Halloween adalah sunnah?," ujar seorang netizen Saudi di Twitter.
Komentar pemilik akun merujuk pada sindiran terhadap pemerintah Saudi yang sampai sekarang melarang perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, tetapi kini mengizinkan acara festival seperti Halloween digelar.
Netizen lain juga menyerukan hal serupa. Raja Salman yang merupakan pelindung Masjidil Haram dan Masjid Nabawi yang menjadi dua situs paling suci umat Islam seharusnya tidak mengizinkan perayaan Halloween.
"Ya Tuhan, tanah penjaga Masjid Suci punya kesucian dan tempat dalam jiwa setiap Muslim yang menolak kejahatan. Dan keburukan ini memperingatkan; Dan generasi ini mengalami kemunduran, menakutkan," tulis pemilik akun lainnya.
"Tuhan menciptakan manusia dalam sosok terbaik, tetapi Anda memutuskan untuk menjadi iblis," tulis salah satu akun merespons warga yang mendatangi festival Halloween dengan kostum hantu.
Banyak netizen lainnya juga menganggap Saudi saat ini tengah mengalami kemunduran moralitas lantaran sejumlah kebijakannya dinilai semakin bertentangan dengan nilai Islam.
Sementara itu, beberapa pengunjung yang datang ke festival Scary Weekend tersebut mengaku hanya ingin menikmati hiburan tanpa memikirkan halal dan haramnya perayaan semacam itu.
"Ini adalah perayaan besar, jujur, dan ada semangat kegembiraan. Terkait halal atau haram saya tak tahu soal ini," kata salah satu pengunjung festival di Saudi itu seperti dikutip Arab News.
Ia kemudian berujar, "Kami merayakan ini untuk bersenang-senang dan tak ada yang lain. Kami tak percaya pada apa pun [terkait Halloween]."
Arab Saudi dilaporkan menggelar festival Halloween pada Kamis pekan lalu yang diberi nama "Scary Weekend" dan berlangsung pada Kamis dan Jumat pekan lalu di Boulevard Riyadh. Orang-orang mendatangi lokasi itu mengenakan kostum bertema hantu, beberapa mengenakan kostum mewah.
Scary Weekend merupakan acara bertema kostum kedua di Riyadh. Acara serupa, berlangsung pada awal tahun ini di Riyadh Boulevard city pada 17-18 Maret.
Festival Halloween ini merupakan rangkaian dari acara Riyadh Season yang berlangsung di ibu kota Saudi. Sementara itu, New York Times menuliskan acara ini didanai pemerintah Saudi. Mereka sengaja menggelar festival tepat sebelum Halloween agar tak terlihat memperingati festival itu.
Sejak Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MbS) menjadi pemimpin Saudi, banyak gebrakan yang mengarah pada keterbukaan di negara itu. Beberapa di antaranya mengizinkan pembukaan bioskop, festival musik, dan pelonggaran kebijakan terhadap perempuan.
Selain itu, Saudi juga mulai mengizinkan perayaan sejumlah budaya asing seperti Hari Valentine, Natal, Imlek hingga perayaan malam Tahun Baru Masehi.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net