search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
AS: Warga Cina Punya Hak Untuk Protes Damai
Selasa, 29 November 2022, 07:47 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/AS: Warga Cina Punya Hak Untuk Protes Damai

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Amerika Serikat (AS) mengatakan warga Cina memiliki hak untuk melakukan protes damai. Demonstrasi melanda Cina sejak beberapa hari lalu dipicu kebijakan lockdown Covid-19.

"Kami sudah lama mengatakan setiap orang memiliki hak untuk melakukan protes secara damai, di sini di Amerika Serikat dan di seluruh dunia. Ini termasuk di Republik Rakyat Cina," kata Departemen Luar Negeri dalam pernyataan email, dikutip dari AFP, Selasa (29/11).

Departemen Luar Negeri memandang kebijakan Cina dalam menerapkan lockdown sangat berlebihan.

"Kami telah mengatakan bahwa nol Covid bukanlah kebijakan yang kami kejar di sini, di Amerika Serikat," kata departemen itu.

"Kami pikir akan sangat sulit bagi Republik Rakyat Tiongkok untuk dapat menahan virus ini melalui strategi nol Covid mereka."

Washington, kata Departemen Luar Negeri, "berfokus pada apa yang berhasil" termasuk memperluas vaksinasi dan penguat, dan membuat pengujian dan perawatan mudah diakses.

Sejak akhir pekan lalu orang-orang turun ke jalan di kota-kota besar Cina hingga kampus-kampus. Ini merupakan gelombang protes yang tak pernah terlihat sejak unjuk rasa pro-demokrasi pada 1989 lalu.

Demonstrasi sporadis ini dilaporkan pertama kali dipicu oleh kebakaran apartemen di Urumqi, Xinjiang, yang menewaskan 10 orang pada pekan lalu itu. Para warga menganggap korban berjatuhan karena petugas pemadam kebakaran terlambat tiba di lokasi lantaran terhambat lockdown yang terlalu ketat.

Sejak itu, amarah publik terus meluas secara spodaris hingga ke Ibu Kota Beijing, Guangzhou, bahkan Shanghai selama akhir pekan kemarin.

"Turun, Xi Jinping! Turun, Partai Komunis!" teriak banyak pedemo di Shanghai pada Minggu (27/11).

Pada Sabtu, demonstran pecah di Shanghai, tepatnya di jalan Wulumuqi yang merupakan Urumqi dalam bahasa Mandarin.

Tak peduli dengan tekanan aparat, massa malah makin besar menjelang malam hari. Mereka meneriakkan slogan-slogan seperti, "Xi Jinping mundur! Partai Komunis Cina mundur!"

Para demonstran juga mengacungkan kertas putih, melambangkan sistem sensor yang terlampau ketat di Cina. Mobil-mobil yang melintas membunyikan klakson, tanda dukungan bagi para demonstran.

Pada Senin (28/11) dini hari sekitar pukul 02.00, polisi paramiliter mulai diterjunkan untuk membantu aparat mengamankan demonstrasi. Sejumlah pedemo dan wartawan, termasuk jurnalis asing, juga dilaporkan ditahan polisi Cina selama demonstrasi tersebut.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami