search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Serupa Tapi Tak Sama, Ini Beda Campak dan Rubella
Rabu, 25 Januari 2023, 12:14 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Serupa Tapi Tak Sama, Ini Beda Campak dan Rubella

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Campak seringkali disamakan dengan rubella. Apa beda campak dan rubella?

Ketua UKK Infeksi dan Penyakit Tropis Anggraini Alam mengatakan bahwa penyakit campak kerap kali disepelekan sehingga banyak pula yang melewatkan imunisasi campak begitu saja.

"Jadi pada 2021 ada 132 kasus konfirmasi, dan di 2022 ada 3.341 kasus. Artinya memang bukan main kenaikannya," kata Anggraini, Kamis (19/1).

Apa beda campak dan rubella?

Gejala Penyakit Campak

Anggraini menyebut campak terbagi dalam tiga fase.

Gejala awal akan muncul berupa:

- demam tinggi,
- bercak kemerahan pada kulit,
- batuk atau pilek.

Pada fase selanjutnya, penderita akan mengalami:

- mata merah,
- terjadi ruam merah-merah di bagian tubuh,
- ruam menjalar yang umumnya berawal dari belakang telinga.

Pada fase terakhir, gejala terlihat dari ruam yang merembet ke bagian tubuh lainnya seperti tangan dan kaki.

"Kalau memang dilihat kulitnya muncul ruam setelah demam. Dia mempunyai tiga fase mulai dari ada gejalanya ada demam atau gejala khas 3C yaitu campak ada flu, pilek, atau mata merah dan adanya batuk-batuk. Kemudian ada fase erupsi atau ruam merah," ujar Anggraini.

Apa penyebab campak?

Campak disebabkan oleh virus yang sangat menular yang disebut morbillivirus. Melansir Cleveland Clinic, campak bisa tertular melalui:

- Droplet yang terkontaminasi menyebar melalui udara saat seseorang batuk, bersin, atau berbicara.
- Mencium penderita campak.
- Berbagi minuman atau makanan dengan penderita campak.
- Berjabat tangan atau berpegangan tangan atau memeluk seseorang yang sakit campak.
- Dari orang hamil ke bayinya - baik selama kehamilan, persalinan atau saat menyusui.

Penyakit campak yang tidak ditangani segera dapat menyebabkan sejumlah komplikasi kesehatan, bahkan kematian. Maka itu, orang tua wajib mengenali gejala penyakit campak sebelum terlambat.

Rubella

Rubella adalah infeksi virus menular yang dikenal dengan bintik merah di seluruh tubuhnya.

Memang mirip dengan campak, tak heran rubella disebut juuga sebagai campak Jerman atau campak tiga hari.

Mengutip Mayo Clinic, infeksi ini dapat menyebabkan gejala ringan atau tanpa gejala pada kebanyakan orang.Namun, hal itu dapat menyebabkan masalah serius bagi bayi yang belum lahir yang ibunya terinfeksi selama kehamilan.

Meski mirip tapi beda campak dan rubella juga ada. Rubella tidak sama dengan campak, tetapi kedua penyakit ini memiliki tanda dan gejala yang sama, seperti ruam merah. Rubella disebabkan oleh virus yang berbeda dari campak, dan rubella tidak menular atau separah campak.

Vaksin campak-gondok-rubella (MMR) aman dan sangat efektif dalam mencegah rubella.

Gejala Rubella

* Demam ringan
* Sakit kepala
* Hidung tersumbat atau berair
* Mata merah dan gatal
* Kelenjar getah bening yang membesar dan lunak di dasar tengkorak, belakang leher, dan di belakang telinga
* Ruam halus berwarna merah muda yang dimulai di wajah dan dengan cepat menyebar ke batang tubuh lalu lengan dan tungkai, sebelum menghilang dengan urutan yang sama
* Sendi yang sakit, terutama pada wanita muda

Itulah beda campak dan Rubella, jangan sampai tertukar dan jaga kesehatan.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami