search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Heboh Penemuan Dunia Lain di Dasar Samudra Atlantik
Minggu, 29 Januari 2023, 16:47 WITA Follow
image

beritabali.com/cnbcindonesia.com/Heboh Penemuan Dunia Lain di Dasar Samudra Atlantik

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Ada dunia lain di sebelah barat Mid-Atlantic Ridge, yakni punggungan tengah laut yang terletak di dasar Samudra Atlantik yang merupakan bagian dari pegunungan terpanjang di dunia.

Di dasar laut tersebut muncul pemandangan menara bergerigi dari kegelapan. Dinding dan kolom karbonat krem tampak biru pucat jika diberikan cahaya dan tingginya berkisar dari tumpukan kecil seukuran jamur payung hingga monolit besar setinggi 60 meter (200 kaki).

Di sana ada monolit tertinggi bernama Poseidon, diambil dari nama dewa laut Yunani, dan tingginya mencapai lebih dari 60 meter.

Ditemukan oleh para ilmuwan pada tahun 2000, lebih dari 700 meter (2.300 kaki) di bawah permukaan laut, Lost City Hydrothermal Field adalah ekosistem pelepas gas (venting) berumur panjang satu-satunya yang pernah ditemukan, sebagaimana dilaporkan Science Alert.

Terlepas dari sifat lingkungan yang ekstrem yang terbentuk sekitar selama setidaknya 120.000 tahun dan mungkin lebih lama, dunia lain ini tampak penuh dengan kehidupan, dan para peneliti berpikir itu layak mendapat perhatian dan perlindungan dari manusia.

Hidrokarbon yang dihasilkan oleh pelepasan gas Kota Hilang tidak terbentuk dari karbon dioksida atmosfer atau sinar matahari, tetapi oleh reaksi kimia di dasar laut dalam.

Karena hidrokarbon adalah bahan penyusun kehidupan, hal ini membuka kemungkinan bahwa kehidupan lahir dari habitat seperti ini. Ini rupanya tidak hanya ditemukan di Bumi, melainkan di planet lain.

"Ini adalah contoh jenis ekosistem yang dapat aktif di Enceladus atau Europa saat ini juga... Dan mungkin Mars di masa lalu," kata ahli mikrobiologi William Brazelton kepada The Smithsonian pada tahun 2018, merujuk pada bulan Saturnus dan Jupiter.

Tidak seperti lubang vulkanik bawah air yang disebut asap hitam (black smokers), yang juga disebut sebagai kemungkinan habitat pertama, ekosistem Kota Hilang tidak bergantung pada panas magma.

Asap hitam menghasilkan sebagian besar mineral kaya besi dan belerang, sedangkan cerobong gas Kota Hilang menghasilkan hidrogen dan metana hingga 100 kali lebih banyak.

Ventilasi kalsit di Kota Hilang juga jauh lebih besar daripada asap hitam, yang menunjukkan bahwa mereka telah aktif lebih lama.

Sementara itu, tepat di timur laut menara, terdapat sisi tebing dengan semburan aktivitas singkat. Para peneliti di University of Washington mengatakan cairan dari lapsan gas di sana menghasilkan "kelompok pertumbuhan karbonat multi-cabang halus yang memanjang ke luar seperti jari-jari tangan yang menghadap ke atas".

Sayangnya, para ilmuwan bukan satu-satunya yang tertarik dengan hal yang tidak biasa itu.

Pada tahun 2018, diumumkan bahwa Polandia telah memenangkan hak untuk menambang laut dalam di sekitar Kota Hilang. Meskipun tidak ada sumber daya berharga yang dapat dikeruk di medan termal itu sendiri, penghancuran lingkungan kota dapat menimbulkan konsekuensi yang tidak diinginkan.

Oleh karena itu, beberapa ahli menyerukan agar Kota Hilang terdaftar sebagai situs Warisan Dunia, untuk melindungi keajaiban alam sebelum terlambat.(sumber: cnbcindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami