search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ini Penyebab Banyak Wanita di Banyuwangi Berstatus Janda
Senin, 30 Januari 2023, 14:38 WITA Follow
image

bbn/ilustrasi/Ini Penyebab Banyak Wanita di Banyuwangi Berstatus Janda.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BANYUWANGI.

Tercatat di Banyuwangi terdapat 4.000 wanita yang menyandang status janda pada akhir 2022. Apa sebenarnya penyebab banyaknya wanita menjadi janda terutama pasangan yang masih muda di wilayah yang dijuluki The Sunrise of Java ini?

Banyuwangi yang memiliki tempat wisata di antaranya paling terkenal Kawah Ijen dan budaya mistisnya ternyata mencatat tingginya angka perceraian sehingga banyak wanita jadi janda.

Data Pengadilan Agama Banyuwangi pada 2022 mencatat ada 1.397 kasus suami gugat cerai istri, sedangkan istri gugat cerai suami sebanyak 4.160.

Dari semua pengajuan perceraian, PA Banyuwangi telah memutus 4.983 kasus sah bercerai. Dengan begitu, terdapat 4.983 janda dan duda baru di Banyuwangi selama periode ini, dan sisanya masih dalam proses sidang.

Kendati begitu, kasus perceraian di Banyuwangi cenderung menurun dibanding tahun sebelumnya. Pada 2021 silam, jumlah pasangan yang mengajukan cerai sebanyak 5.601 dalam periode yang sama.

Adapun penyebab perceraian di Banyuwangi didominasi faktor ekonomi. Tercatat total sekitar 60 persen dari kasus perceraian yang ada disebabkan oleh faktor finansial tersebut.

Selain itu, ada pula faktor teknologi yang juga turut menjadi perusak hubungan antara suami dan istri. Yakni, aktivitas sosial media (medsos), yang akhir-akhir ini menjadi tren faktor perceraian.

Sedari lebih dari 1 dekade lalu, tepatnya 2010, rupanya media sosial menyumbang cukup besar alasan pasangan untuk bercerai. Salah satunya adalah pemicu hadirnya pihak ketiga dan aktivitas negatif yang mendorong pasangan untuk bercerai. Tercatat dalam PA Banyuwangi 20 hingga 30 persen kasus cerai disebabkan oleh media sosial.

Tak hanya dua faktor itu, tren baru dalam faktor perceraian yang tengah banyak dialami pasangan suami istri yakni banyaknya pasangan muda di bawah 30 tahun yang memutuskan untuk bercerai, dengan beragam alasan. Tak sedikit dari mereka yang merasa ketidakcocokan dan faktor mental. Itulah mengakibatkan di Banyuwangi banyak ditemui janda. (sumber: okezone.com)

Editor: Robby

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami