search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Biden Tolak Permintaan Zelensky Kirim Jet F-16 ke Ukraina
Selasa, 31 Januari 2023, 09:49 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Biden Tolak Permintaan Zelensky Kirim Jet F-16 ke Ukraina

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Presiden Joe Biden menegaskan Amerika Serikat tidak akan memberikan sekelompok jet tempur F-16 ke Ukraina terlepas dari permintaan Kyiv agar sekutu mengirim lebih banyak senjata lagi.

"Tidak," kata Biden singkat pada Senin (30/1) saat menjawab pertanyaan wartawan di Gedung Putih apakah AS berencana mengirimkan jet tempur ke Ukraina.

Dilansir AFP, sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022 lalu, AS dan sejumlah negara Barat terus mengirim bantuan logistik dan senjata bagi pasukan Presiden Volodymyr Zelensky.

Baru-baru ini, AS dan beberapa negara Barat juga berkomitmen mengirim ratusan tank untuk membantu Ukraina melawan gempuran Rusia yang masih berlangsung. Namun, Zelensky menganggap Ukraina masih membutuhkan lebih banyak senjata lagi untuk melawan Rusia terutama pesawat tempur.

Dikutip CNN, Biden pun berulang kali mengatakan bahwa AS berupaya semaksimal mungkin membantu Ukraina menghadapi invasi Rusia. Namun, ia mengatakan pengiriman jet tempur tidak masuk dalam opsi bantuan senjata bagi Ukraina.

Sementara itu, Koordinator Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby, membela keputusan Biden yang enggan mengirim F-16 ke Ukraina. Ia mengatakan meski tak mengirim jet tempur, AS selama ini berupaya maksimal memperhitungkan dan mengirimkan senjata yang krusial dibutuhkan Ukraina untuk melawan Rusia.

"Keputusan tentang (pengiriman tank), yang bukan hanya AS lakukan, tapi ada juga Jerman, dan Inggris sebelumnya, benar-benar dirancang untuk membantu Ukraina unggul dalam pertempuran yang menurut kami semua akan memberikan kemajuan," katanya.

"Jadi, ini sebenarnya adalah salah satu kasus di mana kami mencoba meramalkan jenis kebutuhan yang dibutuhkan Ukraina ketika situasi berubah menjadi lebih baik. Dan kami dapat memperkirakan bahwa Rusia akan mencoba untuk melancarkan serangan baru," paparnya menambahkan.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami