search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Begini Cara dan Tips Bedakan Arak Tradisional dengan Arak Gula
Rabu, 1 Februari 2023, 15:26 WITA Follow
image

beritabali/ist/Begini Cara dan Tips Bedakan Arak Tradisional dengan Arak Gula.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Masyarakat belum banyak mengetahui bagaimana cara membedakan arak tradisional berbahan nira dengan arak fermentasi berbahan gula pasir yang beredar di pasaran. 

Sepintas dari tampilan luarnya kedua jenis arak ini nyaris tidak ada bedanya, keduanya sama - sama berwarna bening. Namun, bagi Wayan Lobar pengalaman menggeluti dunia arak tradisional sejak 25 tahun silam bukan hal yang sulit untuk membedakannya. 

Pria asal Desa Duda Timur ini memiliki beberapa trik untuk mengetahui mana arak berbahan dasar nira (tradisional) dan mana arak fermentasi berbahan gula. Salah satu trik yang paling mudah yaitu dari aroma arak itu sendiri, menurutnya jika aroma arak tercium bau ragi maka bisa dipastikan itu adalah arak gula

Selain cara tersebut, Lobar juga mempunyai trik lainnya, seperti menaruh arak di dalam freezer. Ia mengklaim, arak tradisional tidak akan beku jika ditaruh di dalam Freezer sedangkan arak fermentasi berbahan air dan gula akan membeku jika ditaruh. 

"Coba saja, selain dari bau, bisa juga ditaruh di Freezer, nanti ketahuan mana arak gula dan arak tradisional, dan yang lebih penting, arak tradisional tidak akan bisa rusak dan tidak akan berkurang kadar alkoholnya meski disimpan bertahun-tahun, sedangkan arak gula saya rasa tidak akan mampu bertahan lama," ujar Lobar, Rabu (1/2/2023). 

Baca juga:
Persaingan Tak Sehat, Arak Gula Ancam Keberlangsungan Perajin Arak Tradisional

Ia mengakui dari segi rasa memang rasa arak fermentasi lebih halus, namun ada sisi negatifnya utamanya untuk kesehatan karena jelas bahan arak jenis tersebut adalah ragi dan gula. 

Disamping itu, persaingan tidak sehat soal harga juga cukup mempengaruhi keberlanjutan arak tradisional, karena tidak mungkin untuk membanting harga lantaran bahan baku saja tuak atau nira sudah cukup sulit didapat. Belum lagi proses penyulinganya menggunakan kayu bakar serta ongkos tenaga kerja sehingga cukup sulit untuk bersaing harga dengan arak gula.

Editor: Robby

Reporter: bbn/krs



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami