Media Israel Kritik RI Tolak Timnas U-20: Negara Terbelakang
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Media Israel mengkritik habis-habisan Indonesia usai menolak tim nasional (timnas) negaranya berlaga di Piala Dunia U-20 2023.
The Jerusalem Post sampai menyebut Indonesia "negara terbelakang".
Dalam artikel opini terbuka berjudul "Indonesia's anti-Israel prejudice is a diplomatic own goal-editorial", portal berita itu membahas Indonesia yang batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 karena menolak kehadiran timnas Israel.
Dalam opini itu media tersebut menyindir kegagalan RI menjadi tuan rumah ajang bergengsi Piala Dunia U-20. Menurut portal berita itu, menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 bisa menempatkan RI sebagai panggung dunia seperti yang dirasakan Qatar tahun lalu sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.
Menurut berita itu, Indonesia sudah menyia-nyiakan kesempatan karena "prasangka yang sudah mendarah daging".
"Indonesia telah dibutakan oleh kebenciannya terhadap Israel di mana akibatnya, citra yang diproyeksikan terhadap Indonesia bukanlah sebagai salah satu negara modern yang berwawasan ke depan, melainkan negara terbelakang," bunyi opini redaksi The Jerusalem Post.
The Jerusalem Post juga menyinggung soal langkah serupa RI pada 1958 silam kala menolak atlet Israel bersama dengan Turki dan Sudan. Saat itu, ketiga negara keluar dari babak kualifikasi Piala Dunia demi menghindari bermain melawan Israel.
Artikel itu lalu menyoroti Turki dan Sudan yang kini sudah menjalin hubungan dengan Israel, meski pernah melakukan hal itu. Sementara Indonesia, menurut The Jerusalem Post, tetap bersikap dingin kepada Israel seperti 65 tahun yang lalu.
"Antipati terhadap Israel begitu membutakan Indonesia sehingga negara itu mengambil langkah-langkah yang bertentangan dengan kepentingannya sendiri," tulis berita yang dipublikasi pada 3 April lalu itu.
"Menjadi tuan rumah turnamen ini akan memungkinkan timnas mudanya sendiri, yang tidak memenuhi syarat atas kemampuannya sendiri, untuk berpartisipasi, dan menjadi tuan rumah turnamen dan diharapkan dapat menyuntik beberapa ratus juta dolar ke dalam ekonomi lokal."
Menurut The Jerusalem Post, Indonesia rugi besar atas insiden ini dan justru memberikan keuntungan yang cuma-cuma bagi Argentina yang menggantikan RI sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Seolah sudah menganalisa, The Jerusalem Post menggarisbawahi bahwa politik lokal Indonesia turut terlibat dalam kegaduhan penolakan timnas Israel di Piala Dunia U-20 2023.
Media tersebut menganggap momen ini dipakai sejumlah tokoh politikus terutama kandidat calon presiden sebagai "kartu" untuk bisa meraup suara warga Indonesia yang sebagian besar Muslim dan pendukung Palestina, dengan cara menyerang Israel.
"Begitu salah satu kandidat presiden terkemuka bergabung untuk melarang Israel, para pesaingnya, termasuk presiden saat ini, hampir tidak bisa terlihat kurang pro-Palestina dan menunjukkan dukungan untuk partisipasi Israel," tulis The Jerusalem Post.
Dalam kolom itu, protal berita itu juga memaparkan Israel yang sempat berharap RI bisa ikut normalisasi hubungan dan bergabung dengan sejumlah negara Arab yang telah meyepakati Abraham Accord. Menurut mereka, dengan situasi saat ini, normalisasi hubungan Israel-Indonesia akan sulit terwujud dalam waktu dekat.
Sebelumnya, Piala Dunia U-20 menjadi perbincangan usai FIFA resmi mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah ajang ini. Namun, mereka tak memberi alasan jelas terkait pembatalan ini.
FIFA hanya menyatakan langkah tersebut diambil usai mempertimbangkan "situasi sekarang."
Mereka tak menjabarkan lebih lanjut situasi yang dimaksud. Namun saat itu, gelombang penolakan kehadiran timnas Israel semakin deras.
Tak hanya itu, sejumlah politikus, partai politik, hingga organisasi masyarakat juga menolak kehadiran timnas U-20 Israel.
Beberapa berdalih Indonesia harus mematuhi konstitusi yang menolak penjajahan. Sementara itu, Israel dianggap masih terus menjajah Palestina.
Sebagai simbol membela Palestina, Indonesia tak menjalin hubungan diplomatik dengan Israel. Beberapa pihak pun mempertanyakan alasan warga Israel diizinkan masuk ke Indonesia.
Sebelum ada keputusan FIFA, Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al Shun sendiri mengatakan kepesertaan negara lain di ajang itu tak ada kaitannya dengan sentimen suatu negara. Presiden Joko Widodo juga menyatakan sepakat dengan pandangan Al Shun.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net