search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pakar Jelaskan Makna Operasi Siaga Tempur TNI di Papua
Kamis, 20 April 2023, 07:09 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Pakar Jelaskan Makna Operasi Siaga Tempur TNI di Papua

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Pengamat militer dari Institute For Security & Strategic Studies (ISSES) Khairul Fahmi mengatakan siaga tempur di Papua yang diamanatkan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono berarti semua pasukan sudah siap menembak.

Menurutnya, siaga tempur merupakan upaya TNI memperkuat kesiapsiagaan prajurit di Papua menghadapi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Pasukan tak perlu lagi ragu menembakkan senjatanya.

"Siaga tempur itu istilahnya kondisi pasukan siap untuk bertempur. Artinya, semua persenjataan yang digunakan siap tembak, jika sewaktu-waktu ancaman hadir. Pasukan tidak perlu lagi ragu-ragu melepas tembakan jika terjadi penghadangan atau serangan," kata Khairul Fahmi mengutip Antara, Kamis (20/4).

Dia mengatakan perintah untuk siaga tempur juga ada tingkatan dan peruntukannya. Pergerakan pasukan diatur sedemikian rupa dalam menghadapi musuh.

"Yang dimaksud siaga tempur itu, pasukan berada di titik-titik yang diatur, (mereka) dalam posisi siap melepas tembakan jika diserang, dan siap melawan jika ada serangan," kata dia.

Menurut Fahmi, siaga tempur yang diamanatkan Panglima TNI juga tidak bertentangan dengan sikap politik Pemerintah terhadap Papua.

Dia menjelaskan bahwa pendekatan lunak di Papua bukan berarti meninggalkan langkah penindakan hukum. Apalagi jika berkenaan kedaulatan negara.

Setiap aparat yang bertugas di Papua tetap wajib menegakkan hukum saat ada pelanggaran, termasuk yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata atau kelompok separatis teroris (KST).

"Kebijakan yang ditetapkan pemerintah itu pendekatan lunak, tetapi itu bukan berarti TNI dan Polri tidak bergerak atau pasif, karena bersamaan dengan pendekatan lunak, aparat juga harus bertindak jika dianggap perlu demi mendukung pendekatan atau kebijakan yang ditetapkan pemerintah," ucap Fahmi.

"Begitu pun dengan TNI, ketika kelompok-kelompok ini (KKB/KST) menyerang pasukan, atau aset-aset TNI, harus ada upaya melumpuhkan (penyerang) demi menjaga keamanan dan kedaulatan," tambahnya.

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono telah meningkatkan operasi di Papua menjadi operasi siaga tempur darat untuk melawan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Dia sampaikan pada Selasa lalu (18/4).

Yudo mengatakan operasi ditingkatkan usai KKB melakukan penyerangan terhadap personel TNI pada 15 April. Ia menuturkan peningkatan status operasi ini bertujuan agar naluri tempur prajurit TNI terbangun.

"Tentunya dengan kondisi seperti ini, khususnya di daerah tertentu kita ubah jadi operasi siaga tempur. Di TNI, di Natuna sana ada operasi siaga tempur laut, nah kalau di sini ada operasi siaga tempur darat, artinya ditingkatkan," kata Yudo di Lanud Yohanis Kapiyau, Timika, Papua, dalam rekaman suara yang diterima, Selasa (18/4).(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami