search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
5 Cara Cegah Anak Alami Obesitas
Jumat, 9 Juni 2023, 13:57 WITA Follow
image

beritabali.com/siloamhospitals.com/5 Cara Cegah Anak Alami Obesitas

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Gaya hidup tidak aktif atau sedentary lifestyle memicu berbagai penyakit, termasuk menyebabkan anak obesitas, gimana cara cegahnya ya?

Konsultan Endokrinologi Anak Eka Hospital Cibubur, dr. Dana Nur Prihadi, Sp.A (K) mengatakan anak obesitas bisa mengalami asma, apnea tidur, diabetes tipe 2, darah tinggi atau hipertensi, kolesterol, dan penyakit jantung.

"Selain itu, obesitas juga memiliki risiko dalam terkena gangguan kesehatan mental, seperti bullying, rasa percaya diri yang rendah, hingga depresi," jelas dr. Dana melalui keterangan yang diterima suara.com, Sabtu (3/6/2023).

Obesitas adalah penumpukan lemak berlebihan akibat ketidakseimbangan asupan energi atau energy intake dengan energi yang digunakan yakni energy expenditure dalam waktu lama.

Berikut ini beberapa cara mencegah anak obesitas yang bisa dilakukan orangtua menurut dr. Dana:

1. Berikan Contoh Baik

Anak biasanya meniru apa yang orangtuanya lakukan, sehingga dengan memberikan mereka contoh gaya hidup yang baik, anak mungkin akan meniru apa yang Anda lakukan.

2. Jadwal Tidur Teratur

Jadwal tidur yang tidak teratur diketahui dapat mengganggu hormon dan meningkatkan rasa lapar. Pastikan anak mendapatkan tidur cukup untuk mengurangi rasa lapar yang berlebihan dan menyebabkan kelebihan berat badan.

3. Kenalkan Makanan Baru

Kebanyakan anak memiliki masalah dalam makanan karena mereka tidak terbiasa dengan makanan baru. Perkenalkan mereka pada makanan lain untuk membiasakan indra pengecap mereka terbiasa dengan makanan lain.

4. Perhatikan Asupan Kalori

Pastikan Anda untuk selalu memperhatikan asupan kalori yang mereka dapatkan dalam sehari untuk mengontrol berat badan mereka. Anda bisa mengkonsultasikan hal ini dengan dokter anak Anda untuk hasil yang maksimal.

Meski begitu dr. Dana mengingatkan ada beberapa tanda yang harus diwaspadai dan anak harus ke dokter, yaitu saat berat badan sudah mulai mengganggu aktivitas hariannya.

"Berat badannya sudah mulai mengganggu kesehatannya, segera periksakan diri mereka ke dokter anak. Semakin cepat bertindak, maka akan semakin mudah untuk buah hati memulai program penurunan berat badan," jelas dr. Dana.

Sementara itu, perlu diketahui juga ada beberapa sebab anak obesitas yaitu karena faktor genetik dari turunan orangtua, pola makan tidak teratur, kurang aktivitas fisik, dan pengaruh psikologis.

Selain berat badan meningkat, beberapa tanda anak alami obesitas yakni alami sesak napas, postur tubuh buruk, mendengkur saat tidur, sakit punggung, gampang lelah dan mudah berkeringat.

Di sisi lain data WHO menunjukan prevalensi obesitas anak telah mencapai 12,7% di antara anak usia 2 hingga 5 tahun. 20,7% di antara anak usia 6 hingga 11 tahun, dan 22,2% di antara anak usia 12 hingga 19 tahun.

Sumber : Suara.com

Reporter: bbn/krs



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami