Jokowi: Setelah Status Pandemi Diganti Endemi, Kena Covid-19 Bayar
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemerintah tidak lagi menanggung biaya penanganan pasien Covid-19 bila status pandemi sudah diganti menjadi endemi. Masyarakat diminta memahami situasi ini yang dikatakan Jokowi sebagai konsekuensi.
"Ini hati-hati kalau sudah masuk endemi, kalau kena Covid-19 bayar. Saat ini masih ditanggung pemerintah, begitu masuk endemi -jangan tepuk tangan dulu- sakit Covid-19 bayar. Konsekuensinya itu," ujar Jokowi di peringatan satu dekade Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) di Minggu (19/6), diberitakan Antara.
Pandemi adalah wabah penyakit yang terjadi serempak di cakupan geografis yang luas. Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan Covid-19 sebagai pandemi pada Maret 2020.
Pada Mei 2023 WHO mengakhiri status darurat kesehatan publik yang menjadi perhatian nasional (PHEIC) tetapi masih menyatakan Covid-19 sebagai pandemi pada Juni 2023.
Beda dari pandemi, endemi merupakan wabah penyakit yang tersebar hanya di daerah tertentu.
Jokowi pada pekan lalu sudah menyatakan pemerintah telah memutuskan Indonesia masuk ke endemi, namun hal itu belum diumumkan. Perubahan status itu dipertimbangkan dari jumlah kasus harian dan aktif yang melandai serta meluasnya vaksinasi Covid-19.
Kata Jokowi saat itu pengumuman endemi sedang dimatangkan dalam sepekan atau dua pekan.
Transisi pandemi ke endemi berarti membubarkan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19. Vaksin Covid-19 akan diberikan pemerintah dalam skema pelayanan normal dalam penyakit menular biasa.
Jokowi di Bogor mengatakan penanganan pandemi Covid-19 merupakan pekerjaan terberatnya selama dia menjabat presiden sejak 2014.
"Dalam hampir 10 tahun ini kita bekerja, memang yang paling berat menghadapi Covid-19. Betul-betul kita enggak tahu berakhirnya kapan, diselesaikan dengan cara apa, dan sangat kuatnya ini sampai berapa bulan berapa tahun, enggak tahu," kata Jokowi.
Kesulitan itu tak cuma dialami Indonesia, Jokowi menyebut pemimpin negara-negara besar lain juga mengalami hal yang sama karena tak semua negara punya pengalaman menanggulangi pandemi.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net