Raja Salman Cs Ngamuk, Kutuk Serangan Israel di Tepi Barat
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Para tetangga Israel di Timur Tengah atau negara-negara Arab, Uni Eropa, dan PBB mengutuk serbuan pasukan Israel (IDF) ke kota Jenin di Tepi Barat pada Senin (19/6/2023) yang mengakibatkan bentrokan mematikan antara pasukan Israel dan Palestina.
Tujuh orang Palestina terbunuh dan hampir 100 orang terluka dalam serangan IDF tersebut yang menyebabkan baku tembak sengit dengan orang-orang bersenjata Palestina.
Dilansir Times of Israel, Kamis (22/6/2023), Kementerian Luar Negeri Yordania mengutuk operasi itu, memperingatkan bahwa "setiap orang akan membayar harga" atas kekerasan tersebut.
Amman mendesak penghentian serbuan Israel ke kota-kota Palestina di Tepi Barat dan meminta komunitas internasional "untuk menghentikan agresi ini dan memberikan perlindungan kepada rakyat Palestina di semua wilayah Palestina yang diduduki."
Israel secara teratur melakukan operasi penangkapan di kota-kota Palestina, dengan mengatakan ini diperlukan untuk mencegah serangan teror.
Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengecam apa yang disebutnya "eskalasi Israel di wilayah pendudukan Palestina, yang terbaru adalah agresi di kota Jenin.... yang menyebabkan pembunuhan korban yang tidak bersalah dan cedera orang lain."
Riyadh menyatakan belasungkawa kepada keluarga warga Palestina yang tewas dalam bentrokan itu dan berharap pemulihan yang terluka.
Senada, Kementerian Luar Negeri Uni Emirat Arab meminta Israel "untuk mengurangi eskalasi dan menghindari langkah-langkah yang memperburuk ketegangan dan kekerasan di wilayah Palestina," sambil mendesak dimulainya kembali proses perdamaian.
Kementerian Luar Negeri Mesir juga mengutuk serangan itu, secara khusus mencatat "pengeboman udara" oleh helikopter militer yang menandai serangan udara pertama di Tepi Barat dalam sekitar dua dekade. Evakuasi pasukan Israel yang terluka akibat ledakan pinggir jalan terjadi di bawah perlindungan tembakan helikopter Apache.
Kairo menuduh Israel melanggar hukum internasional dan memperingatkan "bahaya eskalasi yang berkelanjutan terhadap rakyat Palestina."
Kementerian luar negeri Turki juga "mengutuk keras" serangan itu dan mendesak Israel untuk "mengakhiri tindakan yang tidak dapat diterima ini yang menargetkan warga sipil Palestina, yang dapat menyebabkan kekerasan."
Kementerian luar negeri Qatar menyebut bentrokan itu sebagai "episode baru dalam rantai kejahatan pendudukan yang mengerikan terhadap rakyat Palestina yang tak berdaya."
Koordinator Khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah, Tor Wennesland, mengatakan dia "sangat prihatin" dengan kejadian tersebut, menambahkan bahwa "semua pihak harus menahan diri dari tindakan yang akan semakin memperburuk situasi dan mengambil langkah untuk terlibat kembali di jalur politik."
Seorang juru bicara External Action Service Uni Eropa juga menyatakan keprihatinan atas operasi tersebut dan meminta Israel untuk tidak melanjutkan pembangunan permukiman Tepi Barat lebih lanjut.
Prancis menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban sipil di Jenin, dan menekankan kewajiban Israel untuk mematuhi hukum kemanusiaan internasional, menggunakan kekuatan yang proporsional dan memastikan perlindungan penting bagi warga sipil di wilayah pendudukan palestina.(sumber: cnbcindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net