search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Akses Masuk SD di Buleleng Diblokade, Satu Siswa Alami Luka Tertusuk Paku
Sabtu, 5 Agustus 2023, 20:55 WITA Follow
image

beritabali/ist/Akses Masuk SD di Buleleng Diblokade, Satu Siswa Alami Luka Tertusuk Paku.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Sejumlah akses di SDN 2 Sambangan yang berlokasi di Dusun Anyar, Desa Sambangan Kecamatan Sukasada Buleleng diblokade sejumlah warga yang mengklaim tanah di sekolah tersebut milik pribadi. 

Akibat aksi blokade dengan pemasangan bambu, seng dan balok itu menyebabkan seorang anak didik mengalami luka akibat tertusuk paku.

Menyikapi kondisi itu, Sabtu 5 Agustus 2023, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Buleleng bersama Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) membongkar pemasangan blokade di SDN 2 Sambangan lantaran dinilai telah menganggu kenyamanan dan keamanan serta aktivitas belajar mengajar di sekolah tersebut.

Sekretaris Disdikpora Buleleng, Ida Bagus Gde Surya Bharata didampingi Kabid PSD, Made Sri Suparmi dan Kasi Sarpras SD, Gede Bani Purbawa menegaskan, Disdikpora Kabupaten Buleleng bersama Disperkimta dan Satpol PP melaksanakan pembukaan bambu, papan dan seng yang menghalangi beberapa tempat di SD N 2 Sambangan. 

“Dari hasil koordinasi untuk pembukaan bahan-bahan yang terpasang nantinya akan diamankan ke kantor Satpol PP, karena ini berpotensi menganggu kenyamanan dan keamanan bagi warga sekolah,” ungkap Surya Bharata.

Sekdisdikpora Surya Bharata meminta sekolah tetap melakukan laporan ke Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Buleleng sehingga akan terus melakukan koordinasi dengan Satpol PP sebagai Kamtibmas di lingkup Pemkab Buleleng serta upaya antisipasi tetap dilaksanakan sehingga proses pembelajaran bisa berjalan sebagai mana mestinya.

Ketua Komite SDN 2 Sambangan, Gede Eka Saputra menyebutkan, pemasangan bambu, seng, dan balok di area sekolah berdampak pada kenyamanan dan keamanan serta psikis anak didik, bahkan seorang anak didik mengalami luka akibat kakinya tertusuk paku.

“Kami berharap tidak ada lagi pemasangan bambu dan semacamnya sehingga Kepala Sekolah, Guru serta Siswa bisa belajar dengan rasa yang lebih nyaman tanpa was- was kalau sedang berada disekolah, apalagi menyebabkan hal-hal yang tidak kita inginkan,” ujar Eka Saputra.

Ketua Komite Eka Saputra menuturkan, permasalahan berkaitan dengan klaim atas tanah di SDN 2 Sambangan itu telah sejak lama, bahkan beberapa kali akses di sekolah tersebut di blokade serta upaya penanganan terhadap permasalahan itu telah dilakukan.

“Akan tetapi bukti-bukti yang mereka miliki kan bagi yang tidak ada ataupun tidak cukup selanjutnya apa namanya dari pihak dinas sudah memberikan keterangan dari desa juga bahwa ini milik penglingsir tapi sudah diserahkan dan itu tidak dibantah oleh keluarga memang benar hal ini dan artinya ini sudah cukup terang permasalahan,” beber Eka Saputra.

Upaya pembersihan terhadap bambu, seng dan balok yang dipergunakan untuk memblokade sekolah di Sambangan itu dilakukan Satpol PP tanpa ada perlawanan dari pihak yang mengklaim, bahkan nantinya untuk mengantisipasi hal serupa akan dilakukan pengawasan.

Editor: Robby

Reporter: bbn/bul



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami