search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kenapa Penis Gatal Setelah Bercinta? Waspada, Bisa Jadi PMS
Minggu, 6 Agustus 2023, 19:30 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Kenapa Penis Gatal Setelah Bercinta? Waspada, Bisa Jadi PMS

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Penis gatal setelah bercinta mungkin terdengar sepele tapi mengganggu. Salah satu kemungkinan penyebabnya adalah penyakit menular seksual (PMS).

Sesi intim yang seharusnya diakhiri dengan tidur nyenyak malah harus berurusan dengan rasa gatal. Tak hanya gatal, kadang timbul sensasi tidak nyaman seperti sensasi terbakar, perih atau nyeri.

Ada berbagai macam kemungkinan penyebab termasuk kulit kering pada penis dan hubungan seks 'kasar' tanpa cukup pelumas.

Berikut beberapa penyebab penis gatal setelah bercinta.

1. Alergi lateks

Gatal biasanya merupakan reaksi alergi. Alergi saat bercinta bisa dialami pria terlebih jika kondom yang digunakan mengandung lateks.

Seperti dilansir dari Healthline, alergi lateks akan memicu sejumlah reaksi seperti, gatal, ruam, bengkak, tenggorokan gatal, hidung dan mata berair serta mengi.

2. Infeksi

Penis gatal umumnya disebabkan infeksi jamur. Gejala awal infeksi jamur biasanya berupa ruam merah. Ada pula yang memicu bercak putih.

Selain gatal-gatal, infeksi jamur akan memicu gejala berupa sensasi seperti terbakar, zat putih tebal pada kulup atau lipatan kulit penis, balanitis atau radang kelenjar kepala penis.

Balanitis lebih rentan terjadi pada pria yang tidak sunat. Infeksi jamur bisa disebabkan faktor kebersihan minim dan penyakit menular seksual (PMS).

3. Penyakit menular seksual

Gejala penyakit menular seksual bisa bervariasi pada tiap orang. Gatal jadi gejala paling umum. Selain gatal, jenis gejala lain beragam tergantung penyakitnya.

Umumnya gejala penyakit menular seksual seperti, keputihan pada penis, kemerahan, ruam, nyeri saat bercinta atau tidak, bengkak dan perih.

Penyakit menular seksual yang melibatkan rasa gatal antara lain, gonore, klamidia, herpes genital, kutil kelamin dan trikomoniasis.

4. Produk yang dipakai wanita

Gatal dan reaksi alergi bisa timbul akibat produk yang digunakan wanita. Dilansir dari NDTV, beberapa produk wanita bisa memicu alergi seperti, krim, lotion, pelumas, bedak dan sabun.

Selama bercinta, penis bisa kontak dengan produk lalu timbul reaksi seperti gatal, ruam atau kemerahan.

5. Kurang lubrikasi

Kurang lubrikasi akan memicu gatal baik pada penis maupun vagina. Kulit penis kontak langsung dengan vagina dalam kondisi kering lalu timbul rasa gatal. Namun kurang lubrikasi akan lebih menyakitkan buat wanita apalagi saat penetrasi. Selain gatal, hal ini akan memicu luka hingga nyeri vagina.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami