search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Resep Niang Soli Tetap Menari Energik di Usia Sepuh
Sabtu, 12 Agustus 2023, 16:22 WITA Follow
image

beritabali/ist/Resep Niang Soli Tetap Menari Energik di Usia Sepuh.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Sosok penari Niang (nenek) Soli tampil memukau di Pesta Kesenian Bali (PKB) 2023 bulan lalu. Niang Soli mencuri perhatian penonton. 

Pemilik nama lengkap Niang Soli adalah Gusti Ayu Soli, warga Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Bali. Pada KTP-nya tertulis jika Niang Soli lahir pada 31 Desember 1935 atau usianya 88 tahun.

Niang Soli sudah malang melintang di dunia tari. Dia pernah tampil di depan Presiden Pertama RI, Ir. Soekarno sekitar tahun 1945 silam di Gianyar. 

“Di hadapan Pak Karno saya menari Sisya dulu,” kenang istri dari Gusti Nyoman Katon tersebut.

Di usia sepuh, kemampuan Niang Soli masih energik dan gesit menari. Namun, kapasitas tari hanya 3 menit dari total pertunjukan selama 10 menit. 

Di PKB, ia tampil membawakan Tari Legong Bapang Saba. Tarian ini merupakan tari yang dipelajari ketika masih remaja dulu dari seorang seniman tari di Desanya yang bernama Anak Agung Alit.

“Waktu itu saya belajar bersama enam orang temannya. Tapi sekarang hanya sisa saya saja, yang lainnya sudah tidak ada (meninggal dunia),” paparnya.

Ditambahkannya jika saat pementasan ia keluar ketika bagian tarian bapang saja yang durasinya sekitar 3 menit. “Saya 3 menit terakhir mulai menari, kalau lama-lama sudah tidak kuat,” sebut nenek yang memiliki enam orang anak dan 25 cicit itu.

Rahasia tampil energik pun dibongkar. Yakni tetap beraktivitas di rumah. Misalnya dengan membersihkan rumput atau pekerjaan lainnya. Karena menurutnya ia tidak bisa jika hanya berdiam diri di rumah saja. 

“Sambil cari keringat, kalau di rumah saja suntuk,” jelasnya.

Sejak kecil, ia mengaku jarang mengkonsumsi nasi putih. Kalaupun harus makan nasi putih ia pasti akan menambahnya dengan ubi jalar. Serta, lauknya lebih banyak sayur-mayur. 

“Daging juga jarang karena dulu memang tidak mampu beli. Jadi sampai sekarang kebiasaan makan itu saja,” bebernya. 

Editor: Robby

Reporter: bbn/gnr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami