search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Suara Misterius di Sumenep Terjadi Sampai 10 Hari
Senin, 14 Agustus 2023, 00:25 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Suara Misterius di Sumenep Terjadi Sampai 10 Hari

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Bunyi misterius disertai getaran di Desa Moncek Tengah, Kecamatan Lenteng, Sumenep, Madura ternyata berlangsung cukup lama. Warga di lokasi menyebut suara mirip dentuman itu terjadi dalam kurun waktu 10 hari terakhir.

Salah satu warga, Wiqo menyebut saat ini suara tersebut memang sudah tak terdengar lagi. Namun sebelumnya, suara itu cukup mengganggu dan terjadi cukup lama.

Kata dia, suara tersebut sangat nyaring dan khas. Suaranya mirip alat gali tanah tradisional yang makin hari menimbulkan suara makin kencang.

"Bunyi kayak nyaring, kayak menggali pakai alat tradisional, makin lama makin besar tapi perlahan-lahan menghilang," kata Wiqo mengutip detik, Minggu (13/8).

Mulanya, warga tak menanggapi suara tersebut karena dianggap hal biasa. Namun, lama-lama suara tersebut makin mengganggu dan disertai getaran yang cukup kencang saat dicek ke lokasi munculnya suara.

"Sudah kurang lebih 10 hari, cuma sama warga nggak terlalu digubris, dipikir ada orang kerja, ternyata kemarin itu suaranya nyaring keras," kata dia.

Wiqo juga mengaku, rumah miliknya memiliki jarak yang cukup dekat dengan sumber suara. Bahkan bunyi misterius itu juga sempat terdengar dari belakang rumahnya.

Kata dia, bunyi paling nyaring biasanya terjadi sekitar pukul 02.00 WIB atau 03.00 WIB.

"Atau pagi subuh, terus habis dzuhur. Tapi yang kemarin dari pagi setengah tujuh kedengaran, nggak digubris," kata dia.

Kejadian ini tentu membuat geger dan khawatir warga setempat. Dia pun berharap tim ahli segera datang untuk memeriksa penyebab kemunculan suara disertai getaran di daerahnya itu.

"Khawatirnya saya takut tanahnya likuifaksi, soalnya di sekitarnya nggak ada getaran, nggak ada apa-apa, nggak ada kerusakan," katanya.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami