Badai Pasir dan Debu Cekik Iran, 1.047 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit
beritabali.com/cnnindonesia.com/Badai Pasir dan Debu Cekik Iran, 1.047 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Lebih dari 1.000 orang dilarikan ke rumah sakit akibat hantaman badai debu dan pasir di Provinsi Sistan-Baluchestan, Iran, beberapa hari terakhir.
Direktur jenderal departemen manajemen krisis Provinsi Sistan-Baluchestan, Majid Mohebi, mengatakan total 1.047 orang dirawat di rumah sakit.
Sebagaimana dilansir Anadolu, Mohebi memaparkan kebanyakan pasien mengeluhkan gejala kesulitan bernapas dan masalah jantung hingga pandangan mata.
Rumah sakit mengalami peningkatan pasien setelah serangkaian badai pasir dan debu di sejumlah kota di Sistan-Baluchestan, seperti Zabul, Hamoun, Hirmand, dan Nimroz.
Berbatasan dengan Pakistan, Provinsi Sistan-Baluchestan memang dikenal sebagai kawasan yang sangat panas dengan ikim kering.
Cuaca kian parah setelah peningkatan suhu udara pada tahun ini. Kekeringan berkepanjangan di kawasan itu juga memicu penguapan air, bahkan menghancurkan Hamoun, salah satu lahan basah di provinsi itu.
Direktur jenderal pusat lingkungan di Kementerian Kesehatan Iran, Jafar Jandaqi, mengatakan kepada kantor berita IRNA bahwa paparan badai pasir dan debu itu membahayakan lebih dari 38 juta orang.
"Peningkatan jumlah partikel udara meningkatkan peluang penyakit hati dan mengganggu aktivitas sosial, juga sistem transportasi publik," tuturnya.
Gejala ini sebenarnya sudah terlihat sejak tahun lalu. Pada musim panas lalu, badai pasir dan debu juga mencekik Iran.
Iran sampai-sampai menutup sekolah dan kantor-kantor pemerintahan, termasuk di Ibu Kota Teheran.
Secara keseluruhan, badai pasir dan debu memang menjadi momok bagi banyak negara lainnya di dunia.
Perserikatan Bangsa-Bangsa bahkan menyatakan badai pasir dan debu "memicu tantangan luas dalam mencapai pengembangan berkelanjutan di dalam dimensi ekonomi, sosial, dan lingkungan."
Mereka memperingatkan bahwa setidaknya 25 persen dari emisi debu global berasal aktivitas manusia.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net