search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Petinju Bali Raih Satu Perak dan Satu Perunggu di Popnas, Keputusan Hakim di Final Jadi Sorotan
Minggu, 3 September 2023, 21:18 WITA Follow
image

beritabali/ist/Petinju Bali Raih Satu Perak dan Satu Perunggu di Popnas, Keputusan Hakim di Final Jadi Sorotan.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Hasil capaian petinju Bali yang berlaga di Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) XVI di Palembang, Sumatera Selatan cukup membanggakan meski hanya mampu meraih 1 medali perak dan 1 medali perunggu. 

Medali perak disumbangkan Jeklin Ndawajepi di kelas 51 kg putra, sedangkan medali perunggu diraih Resa Febri Ardiansyah di kelas 71 kg. Yang menjadi sorotan adalah saat partai final, dimana Pengprov Pertina Bali merasa dicurangi, karena Jeklin yang unggul telak pada ronde kedua dan ronde ketiga justru dinyatakan kalah oleh dewan hakim. 

Jeklin Ndawajepi petinju asal SMP PKBM Niti Mandala Club harus puas dengan medali perak setelah kandas pada partai final ketemu petinju Febrian (Jabar). Sedangkan Resa Febri Ardiansyah kelas 71 kg (SMAN 2 Denpasar) langkahnya lebih dulu terhenti pada fase semifinal dari Riko (Lampung), sehingga harus puas dengan medali perunggu. 

Sedangkan dua petinju dari empat petinju yang dikirim ke ajang Popnas, Analdi Umbu Bussa kelas 48 kg putra (SMP PKBM Niti Mandala Club), dan I Gede Wahyu Wiguna Putra kelas 54 kg putra (SMAN 1 Manggis) gagal mewujudkan medali, setelah langkahnya terhenti pada fase sebelumnya. 

Dengan hasil kemarin, target medali emas juga belum terealisasi dari cabang olahraga tinju pada ajang Popnas, setelah Jeklin Ndawajepi langkahnya terhenti di fase puncak. 

Pelatih Tinju Bali, Kornelis Kwangu Langu mengakui hasil ajang Popnas belum mampu meraih medali emas. Medali emas belum terwujud karena petinju asal Bali khusus di final dicurangi. 

"Saya akui ronde pertama kita kalah, tetapi ronde kedua dan ketiga petinju Jeklin unggul jauh dari lawannya, ini kami merasa sangat dicurangi padahal kami yang seharusnya menang," tegas Kornelis Kwangu Langu. 

Protes juga sempat dilayangkan Ketua Pertina Bali, Made Muliawan Arya alias De Gadjah kepada dewan hakim tinju di Popnas. De Gadjah menyayangkan penampilan Jeklin Ndawajepi yang seharusnya menang telak dinyatakan kalah oleh hakim.

"Kenapa petinju menang telak malah dikalahkan, ini sangat tidak beres. Jadi, ini bukan membela diri, kedepan kita akan berbenah diri lebih baik lagi," papar De Gadjah. 

Mau tidak mau, kata dia, pihaknya harus menerima Jeklin Ndawajepi dikalahkan di final, padahal sejatinya menang telak. "Hanya kekuasaan Tuhan dan Dewan Hakim yang tahu, ini kualitas wasit hakim kita sangat kita sayangkan," tandasnya.

Editor: Robby

Reporter: bbn/tim



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami