Sebelum Insiden Lift Jatuh, Sempat Ada Pohon Besar Ditebang Tanpa Upacara
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, GIANYAR.
Resor tempat lift jatuh yang menewaskan lima karyawan rupanya menyimpan misteri. Dulu, sebelum ada bangunan baru di tebing bagian bawah, sempat ada pohon.
Dua pohon besar itu ditebang oleh pihak hotel. Kemudian di atas pohon itu, dibangun bangunan untuk menunjang pelayanan resor.
Baca juga:
Kasus Lift Jatuh di Ubud, Polisi Ungkap Fakta Tali Sling Hanya Satu dan Nihil Rem Darurat
Hal itu dijelaskan oleh Ida Pandita Mpu Jaya Acharya Nanda saat memimpin upacara usai kejadian lift maut. “Ada pohon besar yang paling bawah ditebang,” ujar Mpu Acharya Nanda.
Akan tetapi, saat penebangan pohon besar tersebut, tidak permisi. Di Bali, setiap penebangan pohon besar, apalagi dekat jurang, biasanya dilakukan ritual untuk memohon izin.
“Di pohon itu ada hunian. Nah, sekarang hunian mereka ditebang, kehidupan mereka ditiadakan,” jelasnya.
Maka dari itu, Mpu Jaya Acharya bersama warga setempat menggelar ritual penyucian. “Itulah kami mohonkan lewat ritual,” jelasnya.
Dikatakannya, bahwa kejadian lift maut yang menewaskan lima karyawan tersebut tergolong Salah Pati atau meninggal tidak wajar. “Maka dibuatkan upacaranya, kita mohonkan. Perlu ritual tambahan. Yakni nebusin di tempat kejadian, nebusin di catur pata dan di sedahan setra,” jelasnya.
Kemudian, di depan setra, diadakan caru. “Kasus ini tidak bisa dibuktikan secara empiris, namun dalam kondisi abstrak,” tutup dia.
Sementara itu, para keluarga korban satu persatu sudah ke TKP lift maut untuk menggelar upacara nebusin sebagai bentuk menebus karma mereka. Serta upacara ngeplugin untuk mengajak korban ke rumah duka untuk diupacarai sebagaimana mestinya.
Editor: Robby
Reporter: bbn/gnr