search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kebakaran Gunung Arjuno Jawa Timur Sampai 4.403 Hektare
Kamis, 7 September 2023, 00:45 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Kebakaran Gunung Arjuno Jawa Timur Sampai 4.403 Hektare

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda Gunung Arjuno terus meluas. Total lahan yang terdampak per Rabu (6/9) mencapai 4.403 hektare.

"Hari ini luasan daerah terdampak mencapai 4.403 hektare," kata Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jatim Jumadi saat dikonfirmasi.

Meski demikian, kata dia, titik api sudah mulai berkurang hari ini dibandingkan dengan Selasa (5/9) kemarin.

"Titik api juga sudah berkurang banyak," ucapnya.

Senada, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan titik api di Gunung Arjuno sudah berkurang signifikan. Meski begitu ia belum menyebutkan jumlah pastinya.

"Kalau di titik Arjuno Insyaallah sudah tinggal sedikit titiknya, harus di-update berapa yang harus dilakukan pembasahan," ucapnya.

Khofifah mengatakan, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) pun akan memantau langsung penanganan karhutla di Gunung Arjuno di Posko Darurat Penanganan Karhutla Gunung Arjuno di Pendopo Kaliandra, Desa Dayurejo Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Kamis (7/9).

"Insya Allah besok ada kepala BPPB datang ke posko proses penanggulangan karhutla Arjuno, saya juga akan datang ke sana kembali," ucapnya.

Khofifah menuturkan angin yang kencang menjadi faktor yang menyebabkan terus meluasnya karhutla Arjuno.

"Anginnya kencang, dari angin yang kencang itu proses pembatasan yang dilakukan masyarakat mereka sudah luar biasa melakukan pembatasan supaya api tidak menjalar, tapi kalau kena angin maka api itu melampaui pembatasan itu," ucapnya.

Selain itu, letak geografis lahan yang terdampak juga jadi penyebab sulitnya pemadaman di lakukan secara manual. Karena itu prosesnya pun harus dilakukan melalui udara atau water bombing.

"Ariuno itu kemiringannya cukup ekstrem maka enggak bisa melakukan pembasahan manual, kami menggunakan water bombing pakai helikopter BNPB," pungkasnya.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami