search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
India Renovasi Pangkalan Udara Dekat Perbatasan Sengketa China
Kamis, 14 September 2023, 09:31 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/India Renovasi Pangkalan Udara Dekat Perbatasan Sengketa China

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

India akan merenovasi dan meningkatkan kapasitas di lapangan terbang Nyoma dekat perbatasan Himalaya, kawasan sengketa dengan China, guna meningkatkan pertahanan negara tersebut.

Diberitakan The Straits Times, lapangan terbang ini rencananya akan dimanfaatkan oleh India sebagai pangkalan tempur dan kendaraan transporter.

Menurut pernyataan Menteri Pertahanan Rajnath Singh, pangkalan udara ini bakal menambah kemampuan Angkatan Udara India di sepanjang perbatasan utara.

Rencana peningkatan ini disebut-sebut menggelontorkan dana sebesar 2 miliar rupee atau sekitar Rp370 miliar.

Lapangan terbang Nyoma sendiri berlokasi di 4.267 meter di atas permukaan laut, di bagian timur wilayah Ladakh. Kawasan ini kerap menjadi wilayah yang dipersengketakan dengan Beijing.

Dengan adanya rencana peningkatan pangkalan udara, sejumlah pihak menilai India dan China bakal semakin kisruh, terlebih setelah insiden perilisan peta standar baru China pada 28 Agustus lalu.

Sejak 1962, hubungan China dan India memang menegang setelah memperebutkan perbatasan kedua negara. China mengklaim sekitar 90 ribu kilometer persegi wilayah di timur laut India, termasuk Arunachal Pradesh.

Beijing juga menempati 38 kilometer persegi wilayah Dataran Tinggi Aksai Chin, yang dianggap India sebagai bagian dari Ladakh. Aksai Chin kini dikuasai China namun statusnya masih di bawah klaim India.

Hubungan China dan India ini mencapai titik didih pada 2020 saat tentara masing-masing negara bentrok dan menewaskan 20 prajurit India dan setidaknya empat tentara China.

Sejak itu, kedua negara terus-menerus memobilisasi ribuan prajurit, senjata artileri, serta rudal di dekat perbatasan.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami