Armenia-Azerbaijan Gencatan Senjata Usai Bentrok Lagi di Karabakh
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Etnis Armenia di wilayah Nagorno-Karabakh menyetujui proposal Rusia untuk gencatan senjata pada Rabu (20/9), sehari setelah Azerbaijan melancarkan serangan ke wilayah sengketa tersebut.
Gencatan senjata ini dilakukan mulai pukul 13.00 siang waktu setempat.
"Pihak berwenang Republik Artsakh menerima usulan komando kontingen penjaga perdamaian Rusia untuk gencatan senjata," demikian keterangan separatis tersebut, seperti dikutip Reuters, Rabu (20/9).
"Dengan mediasi komando kontingen penjaga perdamaian Rusia yang ditempatkan di Nagorno-Karabakh, kesepakatan dicapai mengenai penghentian total permusuhan mulai pukul 13.00 pada 20 September 2023."
Azerbaijan mengonfirmasi bahwa pihaknya juga telah menyetujui gencatan senjata. Mereka menyebut hal itu karena permohonan dari pasukan penjaga perdamaian Rusia.
Gencatan senjata ini dilakukan setelah pada Selasa (19/9), pasukan Azerbaijan menerobos garis pertahanan untuk menguasai Nagorno-Karabakh. Aksi di daerah kantong itu menewaskan puluhan orang dan melukai ratusan lainnya.
Serangan terbaru ini terjadi hampir tiga tahun usai perang singkat antara Armenia dan Azerbaijan pecah. Saat itu, Rusia turun tangan membantu memediasi gencatan senjata bagi kedua negara.
Nagorno-Karabakh, atau yang dikenal sebagai Artsakh oleh orang Armenia, merupakan wilayah pegunungan di ujung selatan pegunungan Karabakh, Azerbaijan. Wilayah ini diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan meski mayoritas warganya etnis Armenia.
Nagorno-Karabakh memiliki pemerintahan sendiri yang dekat dengan Armenia. Kendati begitu, pemerintahan itu tak diakui secara resmi baik oleh Armenia maupun negara mana pun.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net