search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Harga Beras Naik, Warga Karangasem Disarankan Konsumsi Nasi Campur Ubi
Jumat, 29 September 2023, 11:35 WITA Follow
image

beritabali/ist/Harga Beras Naik, Warga Karangasem Disarankan Konsumsi Nasi Campur Ubi.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Warga disarankan untuk mulai mencari alternatif lain sebagai makanan pengganti atau mencampur nasi dengan ubi, jagung hingga singkong menyusul terjadinya lonjakan harga beras di Kabupaten Karangasem. 

Mencampur nasi beras dengan beberapa alternatif tersebut dilakukan dalam upaya mengurangi kebutuhan beras, disamping karena harga yang terus merangkak naik juga untuk mengantisipasi krisis beras mengingat musim kemarau diperkirakan masih akan berlangsung hingga awal tahun 2024 mendatang. 

"Saran kami agar masyarakat belajar untuk konsumsi makanan alternatif pengganti nasi, atau mencampur nasi dengan dengan jagung dan singkong, disamping untuk mengurangi kebutuhan beras, Ini juga karena ada prediksi musim kemarau berpotensi terjadi hingga awal 2024 mendatang sehingga akan berdampak terhadap produksi beras petani," kata Kadis Koperasi UKM Perindag Karangasem, I Made Loka Santika, Jumat (29/9/2023). 

Kendati demikian, Loka Santika memastikan bahwa saat ini untuk pasokan beras di Karangasem terbilang masih aman dari hasil pengecekan di 10 distributor beras yang ada di wilayah Kabupaten Karangasem. 

Saat ini, harga beras di Karangasem mencapai Rp.15 ribu untuk beras kualitas premium, Rp.14 ribu untuk kualitas medium dan Rp13 ribu di tempat penggilingan (selip). 

"Untuk penyebab melonjaknya harga beras di Karangasem saya tidak tahu karena apa, kemungkinan karena dampak musim kemarau ini, tapi yang saat ini untuk pasokan masih aman, segera kita akan lakukan operasi pasar, pasar murah dan minta bantuan ke bulog," imbuhnya. 

Di sisi lain, menurut Loka Santika, meski warga banyak mengeluh harga beras naik, namun tidak sedikit masyarakat yang mengaku bersyukur masih ada yang menjualnya.

Editor: Robby

Reporter: bbn/krs



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami