search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Belasan Babi di Karangasem Mati Kena Penyakit Misterius
Sabtu, 30 September 2023, 16:50 WITA Follow
image

bbn/dok beritabali/Belasan Babi di Karangasem Mati Kena Penyakit Misterius.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Dinas Pertanian Kabupaten Karangasem mengimbau peternak babi agar menerapkan bio security dengan cara menyemprotkan cairan desinfektan secara berkala serta menjaga kebersihan kandang ternak. 

Imbauan ini diberikan menyusul adanya temuan kasus belasan ternak babi milik sejumlah warga diwilayah Kecamatan Sidemen yang mati akibat terserang penyakit misterius dengan gejala awal, ternak seperti kehilangan nafsu makan, suhu tubuhnya panas hingga kejang - kejang dan mati.

"Ya benar, ada laporan ternak babi milik beberapa warga di Sidemen, Manggis dan Karangasem mati dengan gejala yang hampir serupa, kita belum bisa memastikan apa penyebabnya karena babi yang mati itu sudah dikubur baru dilaporkan sehingga tidak bisa diambil sampelnya," kata Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Karangasem, I Nyoman Siki Ngurah, Sabtu (30/9/2023).

Pascalaporan tersebut, pihaknya melalui Kesehatan Hewan (Keswan) telah turun ke lapangan untuk melakulan pegecekan lebih lanjut terkait dengan kematian ternak warga. Selain itu juga memberikan bantuan disinfektan kepada para peternak serta mengarahkan untuk menjaga kebersihan kandang karena kandang yang kotor bisa menjadi sumber penyakit bagi ternak.

Disamping itu, ia juga meminta peternak langsung melapor ke petugas Keswan setempat jika terdapat ternak yang mati agar petugas terkait bisa mengambil sampel dari ternak yang telah mati untuk memastikan apa penyebabnya.

Dari informasi yang diperoleh, kasus ternak babi mati terjadi di wilayah Desa Lokasari, Kecamatan Sidemen. Ada sekitar 17 ternak warga mati dengan gejala yang hampir sama. Kematian ternak Babi tersebut tidak dalam waktu dan tempat yang bersamaan melainkan secara bertahap di beberapa lokasi berbeda dalam kurun waktu 14 hari terakhir ini.

Editor: Robby

Reporter: bbn/krs



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami