Cara Mencegah dan Mengatasi Dermatitis Kontak Alergi
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Dermatitis kontak adalah istilah umum untuk reaksi peradangan akut atau kronis terhadap suatu zat yang bersentuhan dengan kulit.
Ada dua jenis dermatitis kontak yaitu dermatitis kontak iritan (DKI) disebabkan oleh iritasi bahan kimia dan dermatitis kontak alergi (DKA) disebabkan oleh zat yang sensitif (alergen).
Dermatitis Kontak Alergi adalah reaksi imun yang cenderung melibatkan kulit di sekitarnya dan bahkan dapat menyebar di luar area yang terkena. Penyakit kulit mencerminkan kondisi kesehatan, dan seringkali dianggap remeh atau dianggap sebagai penyakit yang tidak berbahaya.
Namun, hal itu berdampak baik secara fisik maupun psikologis dan secara signifikan dapat mempengaruhi kualitas hidup. Dermatitis kontak alergi dapat disebabkan oleh beberapa faktor termasuk genetik, usia, jenis kelamin, pekerjaan, dan penyakit penyerta lainnya seperti dermatitis kontak iritan (DKI), Dermatitis atopik, dan urtikaria kronis.
Tanda dan gejala klinis yang sering yaitu gatal, menyengat, nyeri, dan kemerahan berbatas tegas. Salah satu dari tes yang digunakan untuk mengkonfirmasi diagnosis adalah Uji tempel. Tes ini dilakukan dengan menempelkan patch atau tambalan yang telah diberikan zat-zat alergen tersebut kepada pasien yang dicurigai DKA. Hasil positif dari tes satu alergen mengkonfirmasi diagnosis.
Pemicu reaksi kontak alergi sangat beragam dari logam sampai antibiotik, pewarna sampai produk tanaman. Dengan demikian, alergen yang ditemukan dalam perhiasan, produk perawatan pribadi, obat topikal, tanaman, dan bahan kimia yang memungkinkan kontak terhadap individu dengan pekerjaan tertentu.
Setelah kita mengetahui penyebabnya, kita dapat mencegah penyakit dengan menghindari alergen. Namun, tidak hanya menghindari alergen yang bisa kita gunakan sebagai pencegahan, karena alasan pekerjaan (juga dampak ekonomi), kita juga dapat menggunakan pakaian pelindung atau krim pelindung. Kebersihan pribadi merupakan salah satu usaha pencegahan terhadap penyakit kulit.
Salah satu Tindakan personal hygiene untuk mencegah penyakit dermatitis kontak yaitu dengan cara menjaga kebersihan kulit. Kebersihan kulit sangat penting dalam usaha pemeliharaan kesehatan seperti mandi 2 kali sehari menggunakan sabun dan air bersih.
Segera mandi dan ganti pakaian yang bersih setelah selesai bekerja. Salah satu bagian tubuh yang sangat sensitif terhadap berbagai macam penyakit adalah kulit. Kulit merupakan pembungkus yang elastis yang melindungi tubuh dari pengaruh lingkungan. Lingkungan yang sehat dan bersih akan membawa efek yang baik bagi kulit.
Demikian pula sebaliknya, lingkungan yang kotor akan menjadi sumber munculnya berbagai macam penyakit antara lain penyakit kulit. Untuk mengurangi keparahan DKA, kita dapat menggunakan pengobatan sesuai keluhan yang ditimbulkan, seperti aluminium sulfat topikal, antihistamin oral, glukokortikoid, macrolaktam, dan radiasi ultraviolet.
Tidak menggaruk lesi yang gatal dapat mengurangi jejas yang ditinggalkan dan mengurangi rasa nyeri. Apabila luka sudah mengering akan meninggalkan bekas kehitaman namun dapat memudar dalam beberapa waktu. Segera berobat ke pelayanan kesehatan jika merasakan keluhan yang sama dan semakin memberat.
Referensi
- Health and Safety Executive (2021) Work-related skin disease statistics in Great Britain. UK: National Statistics HSE.
- Apriliani R, Suherman. Hubungan Personal Hygiene Dengan Kejadian Dermatitis Kontak Iritan Pada Pemulung Di Tpa Bantargebang. Environmental Occupational Health And Safety Journal . 2022; 2 (2).
- Racheva S. Etiology of Common Contact Dermatitis. Journal of IMAB. 2006; 3: 14-17
- Imbesi S, Minciullo PL, Isola S, Gangemi S. Allergic contact dermatitis: immune system involvement and distinctive clinical cases. Allergol Immunopathol. 2011; 39(6):374-77
Penulis
dr. Desak Putu Kunti Wedayanti, S.Ked
Editor: Robby
Reporter: bbn/opn