Erdogan Sebut Israel Negara Teroris, Kecam Kebrutalan di Gaza
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendeklarasikan Israel sebagai negara teroris akibat agresi militernya ke Jalur Gaza Palestina yang kian brutal sejak 7 Oktober lalu.
Dalam pidatonya di acara partainya yang berkuasa AKP, Erdogan menyebut pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dengan sengaja ingin memusnahkan kota Gaza dan penduduk Palestina dari wilayah tersebut.
"Israel menerapkan strategi pemusnahan total terhadap sebuah kota dan penduduknya. Saya mengatakan dengan sangat jelas dan terus terang bahwa Israel adalah negara teroris," kata Erdogan pada Rabu (15/11).
"Kami akan mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa para pemimpin politik dan militer Israel yang secara brutal membunuh rakyat tertindas di Gaza akan diadili di pengadilan internasional," ucap Erdogan menambahkan.
Erdogan juga menuduh Netanyahu mengancam masyarakat di Gaza dengan bom nuklir.
"Saya katakan kepada Netanyahu, Anda memiliki bom atom, bom nuklir dan Anda mengancam (warga di Gaza) dengan bom tersebut," ucap Erdogan pada Rabu (15/11).
"Kami tahu (kejahatan Israel) ini. Dan akhirmu (Netanyahu) sudah dekat. Tidak peduli apa yang Anda punya, Anda sedang menuju akhir," paparnya menambahkan.
Erdogan membatalkan rencana kunjungannya ke Israel bulan lalu.
Ia mengatakan "Turki tidak memiliki masalah dengan negara Israel, namun Ankara tidak akan pernah menyetujui Tel Aviv melakukan kekejaman."
Erdogan juga mengatakan bulan lalu bahwa negara-negara Barat menganggap Hamas sebagai organisasi teroris, dan menambahkan:
"Hamas bukanlah organisasi teroris, namun sebuah kelompok pembebasan yang berjuang untuk melindungi tanah dan warganya."
Merespons Erdogan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuduh Erdogan sebagai orang yang "mendukung negara teroris Hamas."
"Sebaliknya, ada kekuatan yang mendukung teroris. Salah satunya adalah Presiden Erdogan dari Turki, yang menyebut Israel sebagai negara teroris, dan mendukung negara teror Hamas, dan membom desa-desa Turki di dalam wilayah Turki sendiri," kata Netanyahu.
"Jadi, kami 'Saya tidak akan menerima ceramah apa pun dari mereka," ucapnya menambahkan seperti dikutip CNN.
Alih-alih, menghentikan gempuran ke Jalur Gaza, Israel terus membombardir wilayah yang dikuasai Hamas tersebut. Israel bahkan mulai membombardir Rumah Sakit Al Shifa setelah mengepung rumah sakit terbesar di wilayah itu.
Per Senin (13/11), korban tewas akibat agresi Israel ke Gaza sejak 7 Oktober lalu telah mencapai 11.240 orang.
Sebanyak 4.630 dari total korban tewas tersebut merupakan anak-anak, dan 3.130 lainnya merupakan perempuan.
Jumlah korban tewas agresi Israel ke Gaza dalam sebulan lebih ini melampaui jumlah korban meninggal dunia akibat invasi Rusia ke Ukraina sejak Februari 2022.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net