Penerbangan Langsung dari India-Bali Bertambah, Disebut Bisa Gantikan Pasar Asia
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Wisatawan India dianggap memiliki potensi pasar besar bagi pariwisata Bali. Bahkan wisatawan India dengan tingkat perekonomian yang bagus diperkirakan mampu bersaing dengan pasar asia.
Ketua Bali Tourism Board atau Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali, Ida Bagus Partha Adnyana, mengatakan dengan jumlah penduduk yang sama bahkan melampaui China, kunjungan wisatawan India menjadi salah satu yang terbanyak dan menjadikannya sebagai pangsa pasar besar pariwisata Bali.
"Wisatawan India nomor dua besar kunjungan ke Bali. India market besar, jumlah penduduk india mengalahkan China sekitar 1,4 miliar penduduk. Dengan GDP yang bagus saya pikir dapat menggantikan market premium yang datang ke Bali kedepannya," kata Adnyana saat kegiatan Konjen India di Bali belum lama ini.
Selama ini, ia menilai wisatawan India tingkat belanja mereka saat berwisata ke Bali cukup bagus terutama wisatawan yang tergolong muda. Kata dia, banyak dari mereka pergi ke beach club serta tinggal di hotel yang bagus dengan harga rata-rata di atas market Asia. Gus Agung, panggilan akrabnya juga menyambut baik dengan adanya penambahan rute penerbangan langsung India Selatan-Bali yang rencananya akan dilakukan pada Maret 2024 mendatang.
"Kita sambut baik karena akses sangat baik bagi Bali untuk market India," sebutnya.
Sementara itu, soal pungutan wisatawan, pihaknya mengaku sedang tahap evaluasi pada software yang baru saja diperbaiki. Ia mengakui dalam pelaksanaanya masih terkendala barcode serta perlu lebih menggencarkan sosialisasi.
Kendati demikian, pihaknya juga memiliki sejumlah cara yang cukup efisien untuk meraih pungutan wisman dimana sampai hari ini dalan sehari rata rata pungutan mencapai 9 hingga 10 ribu orang wisatawan asing.
Disinggung terkait adanya usulan voucher destinasi masuk dalam pungutan wisman, menurutnya masukan tersebut akan bagus untuk menarik minat wisatawan. Pihaknya juga sempat melaksanakan audiensi dengan PJ Gubernur Bali dimana saat itu sempat membahas tentang asuransi wisata, karena jika berbicara asuransi maka nantinya sudah bisa dieksekusi langsung peberapannya.
Baca juga:
Sejarah Nyepi, dari India Hingga Majapahit
"Kita akan coba bicarakan karena sudah ada Perda apakah bisa dimasukkan atau tidak, karena ada sejumlah wisatawan yang tidak tercover asuransi saat berwisata," imbuhnya.
Editor: Robby
Reporter: bbn/krs