search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
AS Tegaskan Ukraina Bukan Dalang Penembakan Massal Moskow
Senin, 25 Maret 2024, 06:07 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/AS Tegaskan Ukraina Bukan Dalang Penembakan Massal Moskow

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) Adrienne Watson mengatakan Kelompok Negara Islam Irak-Suriah (ISIS) yang bertanggung jawab penuh atas aksi penembakan massal di dekat kota Moskow, Rusia, pada Jumat (22/3).

Watson menegaskan Ukraina tidak terlibat dalam serangan yang menewaskan 133 orang tersebut.

"ISIS bertanggung jawab penuh atas serangan ini," kata Adrienne Watson pada Sabtu (23/3), dilansir dari Reuters.

"Tidak ada keterlibatan Ukraina sama sekali," tegasnya.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebelumnya menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin yang tampak berusaha untuk mengalihkan kesalahan penembakan massal di Moskow itu ke negaranya.

"Apa yang terjadi kemarin di Moskow sudah jelas: Putin dan bajingan lainnya hanya berusaha menyalahkan orang lain," kata Volodymr Zelensky, dikutip dari AFP. "Mereka selalu punya metode yang sama."

Pernyataan Zelensky itu dikeluarkan setelah Putin bersumpah akan melakukan balasan atas penembakan massal di gedung konser Crocus City Hall yang berada di dekat kota Moskow itu.

Dalam pidato yang disiarkan di televisi, Putin mengatakan empat pria bersenjata yang disebut sebagai pelaku penembakan telah ditangkap sebelum mereka sempat melintasi perbatasan ke Ukraina.

"Saya berbicara kepada Anda hari ini sehubungan dengan aksi teroris yang berdarah dan biadab, yang korbannya adalah puluhan orang yang tidak bersalah dan damai," kata Putin dalam pidato publik pertamanya sejak serangan tersebut.

"Keempat pelaku serangan teroris yang menembak dan membunuh orang telah ditahan. Mereka sedang melakukan perjalanan menuju Ukraina di mana, menurut informasi awal, mereka memiliki jendela untuk melintasi perbatasan," kata pemimpin Kremlin tersebut.

Dinas keamanan FSB Rusia sebelumnya mengatakan para penyerang telah "berhubungan" dengan orang-orang di Ukraina ketika mereka mencoba melarikan diri dari negara tersebut.

Serangan tersebut kemudian diklaim dilakukan oleh Islamic State Khorasan Province (ISKP), cabang ISIS di Afghanistan.

Penembakan massal itu dilakukan oleh sejumlah orang menjelang dimulainya sebuah konser rock. Mereka melepaskan tembakan dan melemparkan granat atau bom pembakar. Gedung konser pun dibakar.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami