search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Sepekan Jembatan Baltimore Ambruk, 22 Awak Masih Terjebak di Kapal
Rabu, 3 April 2024, 09:17 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Sepekan Jembatan Baltimore Ambruk, 22 Awak Masih Terjebak di Kapal

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Puluhan awal kapal kargo berbendera Singapura yang menabrak Jembatan Francis Scott Key di pelabuhan Baltimore Amerika Serikat masih terjebak sejak jembatan ambruk.

Forbes melaporkan 22 awak kapal masih berada di dalam armada lantaran bagian haluan kapal tersangkut di jembatan. Pada Minggu (31/3), tim berupaya memisahkan bagian jembatan dari kapal sepanjang 948 kaki itu.

Menurut Kementerian Luar Negeri India dan U.S Coast Guard, 20 dari 22 kru kapal merupakan warga negara India. Satu orang sementara itu teridentifikasi sebagai warga Sri Lanka.

Salah satu kru sempat dilarikan ke rumah sakit usai tabrakan. Namun, ia sudah dipulangkan dan dikembalikan lagi ke kapal setelah mendapat perawatan.

Puluhan kru ini masih berada di atas kapal untuk mengikuti investigasi oleh Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (National Transportation Safety Board/NTSB) Amerika Serikat. Tak ada kru yang diperbolehkan keluar dari kapal bernama Dali itu sampai penyelidikan selesai.

Beberapa kru sejauh ini telah diwawancara oleh tim penyelidik. Tidak diketahui sampai kapan 22 awak kapal kontainer tersebut bakal berada di atas kapal.

Kepala NTSB Jennifer Homendy mengatakan para kru saat ini memiliki pasokan listrik dan makanan yang cukup selama berada di kapal.

"Mereka tidak berada dalam kondisi gelap saat ini, namun [kapal tersebut] tidak bisa bergerak," kata Homendy pada Rabu (27/3), seperti dikutip Forbes.

Para awak kapal juga dikabarkan mendapatkan akses Wi-Fi dan kartu SIM usai memintanya dari pemerintah. Mereka juga memiliki TV dan buku-buku untuk dinikmati selama berada di sana.

U.S Coast Guard pada Rabu menyatakan tak ada ancaman besar bagi publik akibat bahan-bahan berbahaya yang berada di dalam kapal.

Menurut Wakil Laksamana Penjaga Pantai AS, Peter Gautier, berbagai material yang jatuh ke sungai tak mencakup bahan-bahan berbahaya.

Minyak mineral, yang terdapat dalam beberapa kontainer, disebut dalam kondisi aman.

"Mayoritas kontainer tersebut dekat dengan pilot house dan sama sekali tak terdampak kerusakan kapal," ucapnya. (sumber: cnnindonesia.com)
 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami