search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Bendungan di Rusia Jebol: Tiga Tewas, Ribuan Orang Dievakuasi
Senin, 8 April 2024, 09:30 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Bendungan di Rusia Jebol: Tiga Tewas, Ribuan Orang Dievakuasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Ribuan warga Rusia dievakuasi dari rumah mereka setelah jebolnya bendungan di wilayah selatan Orenburg, dekat Kazakhstan, Sabtu (6/4) waktu setempat.

Menurut pihak berwenang Rusia, bendungan di kota Orsk tidak dapat menahan aliran air sungai Ural yang pecah di dua tempat. Setidaknya tiga orang tewas akibat banjir tersebut.

Otoritas Rusia melaporkan 4.208 orang di wilayah tersebut telah dievakuasi, termasuk 1.019 anak-anak. Sebanyak 495 tempat pengungsian sementara tengah disiapkan untuk menampung hingga 82 ribu orang.

Hingga Sabtu pagi, ketinggian air di sungai Ural hampir dua kali lipat dari tinggi yang dirancang bendungan tersebut.

Kegagalan bendungan terjadi karena struktur hidrolik tidak dirawat dengan baik. Kini, kantor kejaksaan setempat tengah melakukan penyelidikan untuk mengungkap dalang di balik jebolnya bendungan.

Bendungan itu melindungi kota dari perairan sungai Ural. Pada Sabtu pagi, air mencapai beberapa distrik di kota tersebut, membanjiri hampir 2.400 bangunan tempat tinggal.

Keadaan darurat diberlakukan di Orenburg,"kata kepala wilayah Orenburg Sergey Salmin dalam postingan Telegram pada Sabtu (6/4).

"Situasi ini membuat kita tidak punya pilihan; dalam semalam permukaan [sungai] mungkin mencapai tingkat kritis. Saya meminta semua orang segera meninggalkan rumahnya yang berada di zona banjir," sambungnya.

"Mereka yang menolak meninggalkan zona bahaya secara sukarela akan dievakuasi secara paksa, dengan partisipasi petugas polisi," tambahnya.

Orsk merupakan kota berpenduduk 230.000 jiwa, terletak di dekat perbatasan Rusia dengan Kazakhstan.

Dikutip dari CNN, Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev menggambarkan banjir tersebut sebagai salah satu bencana alam terbesar di Kazakhstan dalam 80 tahun. (sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami