Sadar Tak Bisa Calonkan Bupati Sendiri, Bapilu Golkar Karangasem Tebar Pesona
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, KARANGASEM.
Sadar tak bisa mencalonkan sendiri, Golkar Karangasem intens menjalin komunikasi lintas partai politik untuk membentuk koalisi menuju Pilkada Karangasem pada bulan November 2024 mendatang.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Golkar Karangasem, I Nyoman Mardana Wimbawa mengatakan, apapun perkembangan baik mengenai isu-isu yang mengarah kepada paket pasangan calon, serta usulan dan keinginan masyarakat secara periodik terus dilaporkan kepada pimpinan Partai.
Tentu dengan analisa yang matang, ia berharap agar kedepan Partai Golkar tidak salah dalam menentukan keputusan dan arah politik menyongsong Pilkada pada bulan November 2024 mendatang.
"Kita menyadari bahwa Partai Golkar tidak bisa mengusung calon Bupati sendiri pada Pilkada Karangasem mendatang, oleh karenanya kita juga fokus menjalin komunikasi lintas Partai. Sementara untuk arah koalisi masih cair. Akan kemana nantinya yang penting prinsip komitmen bersama punya arah ideologi yang sama untuk membangun Karangasem agar lebih baik kedepannya," terang pria yang kini menduduki dewan Karangasem tersebut, Kamis (2/5/2024).
Sementara itu, ia juga memberikan apresiasi kepada kader terbaik Partai Golkar yang mau mengikuti survey bakal calon Bupati yang dilaksanakan Partai Golkar. Ada tiga nama kader Golkar yang ikut, diantaranya, I Nengah Sumardi, Komang Bayuada Yustiawan Karna dan I Made Sukerana.
Selain kader, diluar Partai Golkar juga ada dua nama tokoh Karangasem yang mengikuti survey Partai Golkar seperti I Gusti Putu Parwata dan I Nengah Swadi.
"Prinsip Bapilu sangat mengapresiasi atas partisipasi kader maupun di luar non kader karena telah bersedia diikutkan survei. Apapun nanti penentuannya kewenangan ada di DPP," terang Mardana.
Melihat survey cabup yang sudah berjalan, tentu nantinya kajian dasarnya akan dipergunakan adalah hasil survei yang kemudian mengerucut untuk mencari kelayakan dari sisi popularitas, untuk diusulkan rekomendasi ke DPP melalui DPD Provinsi Bali.
Dalam proses ini, pengusulan rekomendasi diakui memang terlebih dahulu diutamakan kader, namun tidak menutup kemungkinan untuk di luar kader jika hasil surveinya bagus akan dijadikan sebagai pertimbangan apakah layak untuk diusulkan.
Editor: Robby
Reporter: bbn/krs