Suhu Panas di Mekkah Saat Ibadah Haji Bisa Tembus 48 Derajat Celsius
beritabali.com/cnnindonesia.com/Suhu Panas di Mekkah Saat Ibadah Haji Bisa Tembus 48 Derajat Celsius
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Otoritas Arab Saudi memprediksi suhu rata-rata selama puncak Ibadah Haji 2024 di Mekkah bisa menembus angka 48 derajat Celsius.
"Suhu yang diprediksi untuk ibadah haji tahun ini meningkat satu setengah hingga dua derajat di atas suhu normal di Mekkah dan Madinah," kata Kepala Pusat Meteorologi Nasional Saudi, Ayman Ghulam, dikutip The National News.
Ghulam mengatakan suhu udara di siang hari bisa mencapai puncaknya, yakni 48 derajat Celsius.
"Kami memperkirakan kelembapan relatif pada 25 persen. Meskipun prakiraan hujan relatif rendah hampir sepanjang hari, namun ada prakiraan hujan lebat di dataran tinggi Taif," ujarnya.
Badan meteorologi juga menyebutkan kemungkinan curah hujan selama musim Haji sebesar 60 persen.
Otoritas pelaksana haji di Saudi telah mengambil langkah-langkah preventif untuk mengurangi dampak panas, seperti menyediakan tenda dengan pendingin udara.
"Kami juga menyediakan kebutuhan air dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi konsumsi sehari-hari, seiring meningkatnya suhu," ungkap Ghulam.
Dia juga mengimbau jemaah haji untuk menyimpan makanan di dalam lemari es agar tidak rusak.
Pekan ini, otoritas setempat juga mengimbau agar pelaksanaan salat Jumat beserta khotbah selama musim haji dipersingkat, karena suhu panas ekstrem.
Ketua Urusan Keagamaan di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, Abdurrahman as-Sudais, telah memberikan arahan ini kepada para imam dan khatib di Dua Masjid Suci alias Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
"Kepada yang terhormat para imam dan khatib di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi agar mempersingkat khutbah dan shalat Jumat pada hari-hari Jumat di musim haji ini. Demikian itu, karena melihat jumlah tamu Allah yang hadir di Dua Masjid Suci ini yang mencapai jutaan jiwa," demikian keterangan resmi otoritas Saudi, Jumat (7/6).
Pengumuman ini juga dikeluarkan lantaran mempertimbangkan jemaah yang salat di pelataran tawaf, lantai atap, dan halaman.
"Ini merupakan bagian dari kemudahan, keringanan dan membendung kesulitan terhadap jamaah haji yang hadir di Baitullah dan shalat Jumat di Dua Masjid Suci ini," demikian keterangan Saudi. (sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net