search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Aksi Demo Mahasiswa Papua di Renon Ricuh, Polisi Tembakkan Water Cannon
Senin, 10 Juni 2024, 20:05 WITA Follow
image

beritabali/ist/Aksi Demo Mahasiswa Papua di Renon Ricuh, Polisi Tembakkan Water Cannon.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Demo aksi Ikatan Mahasiswa dan Masyarakat Papua Bali (IMMAPA) Bali di Jalan Puputan, Renon, Denpasar, pada Senin 10 Juni 2024, terkait adanya perizinan perusahaan ilegal di hutan wilayah suku Awyu dan Moi, berlangsung ricuh. 

Polisi terpaksa menembakkan water cannon untuk membubarkan pendemo. Puluhan pendemo sebelumnya berkumpul di parkiran Timur Lapangan Niti Mandala Renon sejak pukul 09.00 WITA. Mereka dikawal ketat ratusan aparat kepolisian dari Polresta Denpasar dan Polsek Denpasar Timur. 

Hadir di lokasi demo, Wakapolresta Denpasar AKBP Bayu Sutha, Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol Laorens Rajamangapul Heselo, hingga Kabagops Polrestam Denpasar Kompol I Ketut Tomiyasa.

Selanjutnya, mahasiswa Papua bergerak ke Jalan Puputan sembari menyampaikan aspirasi menggunakan sebagian badan jalan, lengkap dengan sepanduk dan poster. 

Bertuliskan "Selamatkan Hutan Masyarakat Adat Papua". Hal itu berkaitan dengan adanya perusahaan ilegal yang diduga telah memakan tanah dan pembabatan hutan berskala besar 36 ribu hektar seluas Jakarta. Pendemo memberikan dukungan terhadap suku Awyu di Boven Digoel Papua selatan dan suku Moi di Sorong yang sedang menggugat di Mahkamah Agung (MA). 

Namun, aksi demo tersebut berlangsung cukup lama. Bahkan, kepolisian beberapa kali meminta Mahasiswa Papua untuk menuntaskan aksi tersebut. Mirisnya, beberapa kali terjadi ketegangan antara massa aksi dengan aparat yang berjaga. 

Hingga puncaknya sekitar pukul 14.30 WITA, kepolisian memutuskan untuk membubarkan demo tersebut. Pasukan berperisai kaca di garis depan diinstruksikan bergerak maju, sedangkan Mahasiswa Papua menolak untuk mundur.

Polisi pun mengerahkan mobil water cannon untuk membubarkan aksi massa. Tapi, para mahasiwa terus melakukan perlawanan dengan melemparkan batu, hingga kayu. Massa aksi mencoba masuk ke sebuah gang dan dapat ditenangkan.

Dari kericuhan itu, Polisi mengamankan sebanyak empat orang. Hingga akhirnya, massa menghentikan aksi demo dan membubarkan diri masing-masing. Ada yang diantar menggunakan truk oleh kepolisian, bahkan ada yang berjalan kaki sembari dikawal aparat. 

Editor: Robby

Reporter: bbn/spy



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami