search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Warga Binaan Lapas Tabanan Diberi Terapi Cegah Gangguan Kecemasan
Kamis, 11 Juli 2024, 21:18 WITA Follow
image

beritabali/ist/Warga Binaan Lapas Tabanan Diberi Terapi Cegah Gangguan Kecemasan.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Seluruh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tabanan berkumpul di Aula Candra Prabhawa untuk mengikuti kegiatan Layanan Therapy Stress Narapidana (Teh Rina) yang pada kali ini mengambil topik “Gangguan Kecemasan” dengan narasumber yaitu Residen Departemen Psikiatri Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Udayana (Unud) pada Kamis (11/7).

Mengawali kegiatan, Dokter Lapas Tabanan Luh Putu Tresnadewi.mengajak seluruh Warga Binaan untuk melakukan peregangan ringan dan juga bertepuk tangan. 

“Aktivitas bertepuk tangan memberikan kita beberapa manfaat seperti meningkatkan kesehatan tulang kemudian juga dapat meningkatkan sirkulasi darah dalam tubuh sebelum atau pada saat mengikuti suatu kegiatan seperti saat ini,” ujarnya. 

Residen FK Unud dr. Tri Pramayanti menjelaskan bahwa gangguan kecemasan atau anxiety merupakan gangguan jiwa yang paling sering terjadi dimana gejalanya mirip dengan depresi. 

“Gejala gangguan kecemasan yang sering terjadi yaitu khawatir yang berlebihan, gelisah, gugup, sulit mengambil keputusan dan susah berkonsentrasi,” ujarnya. 

Ia melanjutkan untuk mengatasi gejala-gejala tersebut terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan oleh seseorang. “Hal yang bisa kita lakukan untuk mencegah kecemasan antara lain menerapkan pola hidup bersih dan sehat, berpikir positif dan olahraga secara teratur. Namun jika masih merasakan kecemasan kita dapat meminta bantuan seperti dari konselor, psikolog ataupun psikiater,” terangnya.

Seorang WBP, Muhamad mengaku menjadi lebih paham tentang apa itu gangguan kecemasan dimana terkadang ia mengalami ciri-ciri yang telah disebutkan oleh dr residen. 

“Dengan tips yang tadi diberikan saya menjadi lebih paham tentang apa yang saya alami. Semoga saya juga dapat membantu teman-teman yang lain jika berada pada situasi yang sama,” ujarnya. 

Editor: Robby

Reporter: bbn/tab



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami