search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kekeringan Sawah di Jembrana, Petani Terpaksa Gunakan Sumur Bor
Sabtu, 27 Juli 2024, 11:38 WITA Follow
image

beritabali/ist/Kekeringan Sawah di Jembrana, Petani Terpaksa Gunakan Sumur Bor.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Musim kekeringan mulai berdampak pada sawah di Jembrana, termasuk di Subak Kali Kembar di Desa Baluk, Kecamatan Negara. 

Petani setempat sudah merasakan dampaknya sejak sepekan terakhir, sehingga mereka terpaksa menggunakan bantuan sumur bor yang membuat biaya operasional pertanian meningkat.

Wayan Dendiem (65), salah satu petani di daerah tersebut, mengeluhkan bahwa lahan pertaniannya tidak mendapat aliran air selama seminggu terakhir akibat sistem pembagian air pada bendungan yang dipengaruhi oleh musim kemarau.

"Sudah semingguan ini sawah saya tidak ada air," ungkap Wayan, Sabtu (27/07/2024).

Kekeringan ini memaksa Wayan dan petani lainnya di Subak Kali Kembar menggunakan pompa air untuk mengairi sawah mereka, yang menambah beban biaya operasional karena harus membeli bahan bakar minyak (BBM) untuk mesin pompa air.

"Biaya minyak satu jam satu liter. Biasanya sehari bisa sampai 12 jam," jelas Wayan.

Wayan berharap pemerintah segera membantu para petani dengan langkah mengatasi kekeringan yang mulai terjadi ini dan memantau langsung irigasi di Subak sehingga terjadi pemerataan pembagian air.

"Ya semoga saja kondisi ini bisa segera berakhir. Jika terus terjadi, operasional kami pasti membengkak banyak," harapnya.

Editor: Robby

Reporter: bbn/jbr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami