search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Amitaba: Pilkada Bukan Ajang Perebutan Kekuasaan, Tapi Momentum Kemajuan Bali
Sabtu, 23 November 2024, 09:48 WITA Follow
image

beritabali/ist/Amitaba: Pilkada Bukan Ajang Perebutan Kekuasaan, Tapi Momentum Kemajuan Bali.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Di tengah dinamika politik menjelang Pilpres dan Pilkada 2024, Made Arya Amitaba, Direktur Utama BPR Kanti, menyampaikan pesan optimisme dan kebersamaan untuk masyarakat Bali. 

Dalam wawancara di Batubulan, Kabupaten Gianyar, dia menekankan pentingnya menjaga semangat persatuan di tengah perbedaan politik yang ada.

"Kita harus optimis, apapun hasilnya nanti, kita harus maju bersama. Persatuan sangat penting di tengah dinamika politik yang berkembang," ujar Amitaba dengan penuh semangat.

Keoptimisan tersebut, menurut Amitaba, bukan tanpa alasan. Terutama bagi sektor perbankan, yang sangat bergantung pada perekonomian Bali yang berfokus pada pariwisata. 

"Pariwisata adalah nyawa Bali, dan pariwisata itu tak lepas dari adat dan budaya Bali," tambahnya. 

Sebagai salah satu sektor penopang utama ekonomi Bali, keberlanjutan industri pariwisata menjadi kunci bagi kesejahteraan masyarakat Bali.

Amitaba juga berharap agar Pilkada 2024 bisa dilihat sebagai bagian dari rutinitas demokrasi lima tahunan, bukan sebagai peristiwa yang memecah belah masyarakat. 

"Politik harus menjadi sarana untuk pemberdayaan Bali, bukan ajang pencitraan atau perebutan kekuasaan semata. Kita berharap Pilkada ini menjadi momentum untuk kemajuan Bali secara menyeluruh," jelasnya.

Tantangan terbesar yang dihadapi, menurutnya, adalah menghindari politik dinasti yang dapat mengganggu keberagaman dan prinsip demokrasi di Bali. 

"Politik itu seharusnya biasa saja, tidak perlu dianggap sebagai hal yang luar biasa. Perbedaan dalam politik hanya sementara. Setelah itu, kita harus kembali bersatu untuk memperkuat Bali," tambah Amitaba.

Bali, yang dikenal dengan kekayaan tradisi dan adatnya, mengharapkan agar seluruh elemen masyarakat dapat tetap menjaga nilai-nilai kebersamaan. 

"Jika bukan kita yang memperkuat Bali, siapa lagi? Hanya masyarakat Bali yang bisa mempertahankan Bali. Mari kita menjaga kebersamaan, saling mendukung, dan berpegang teguh pada filosofi sagilik, sagukuk, salulung, sabayan taka, sarpanaya," tegasnya.

Optimisme dan kebersamaan ini, menurutnya, akan menjadi kunci untuk masa depan Bali pasca-Pilkada. Amitaba berharap nilai-nilai ini dapat menjadi teladan bagi daerah lain di Indonesia, agar seluruh bangsa dapat belajar dari semangat persatuan dan kebersamaan yang ada di Bali.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami