search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Israel Terus Digempur, Netanyahu Disebut Setuju Gencatan Hizbullah
Selasa, 26 November 2024, 08:46 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Israel Terus Digempur, Netanyahu Disebut Setuju Gencatan Hizbullah

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dikabarkan mulai menyetujui proposal gencatan senjata antara pasukan Israel dengan kelompok bersenjata proksi Iran di Lebanon, Hizbullah.

Kabar itu menyeruak di tengah gempuran terus menerus oleh Hizbullah ke ibu kota Israel, Tel Aviv.

Netanyahu disebut setuju secara prinsip mengenai proposal gencatan senjata saat rapat keamanan dengan para pejabat Israel pada Minggu (24/11) waktu setempat, seperti dikutip dari CNN.

Meski demikian, ada sejumlah poin yang belum disepakati Israel mengenai detail proposal gencatan senjata tersebut yang seharusnya sudah disampaikan ke pemerintah Lebanon hari ini.

Sejumlah detail itu pun masih dalam tahap negosiasi dan sejumlah sumber dari CNN mengungkapkan bahwa kesepakatan belum final hingga semua persoalan teratasi.

Salah satu sumber dalam proses negosiasi itu menyebutkan pembicaraan mengarah secara positif menuju ke kesepakatan. Namun, ia juga mengakui antara pasukan Israel dan Hizbullah masih terus saling serang dan mengancam proses negosiasi.

Perwakilan Amerika Serikat di Beirut, Amos Hochstein mengatakan pada pekan lalu bahwa kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Lebanon "sudah dalam jangkauan kami." Meski demikian, kepastian itu tergantung dari "keputusan masing-masing pihak."

Hochstein mengatakan telah bertemu dengan Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati dan Ketua Parlemen Nabih Berri yang merupakan perantara Hizbullah dalam negosiasi. Ia mengatakan pembicaraan mengenai proposal gencatan senjata itu sangat konstruktif dan "diskusi yang amat bagus untuk memperkecil ketimpangan."

"Kami memiliki peluang yang jelas untuk mengakhiri konflik," tutur Hochstein kepada CNN. (sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami