Hamas Buka Peluang Setuju Gencatan Senjata dengan Israel di Gaza
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Kelompok Hamas Palestina memberi sinyal siap untuk gencatan senjata dengan Israel di Jalur Gaza.
"Kami telah memberi tahu mediator di Mesir, Qatar, dan Turki bahwa Hamas siap untuk gencatan senjata dan kesepakatan serius untuk pertukaran sandera," kata seorang pejabat senior Hamas kepada AFP.
Pernyataan pejabat Hamas dikeluarkan sehari setelah milisi Hizbullah di Lebanon menyatakan gencatan senjata dengan Israel mulai 27 November kemarin.
Hizbullah yang mulai menembakkan roket ke Israel pada 8 Oktober 2023 sebagai bentuk solidaritas terhadap penderitaan rakyat Palestina di Gaza, awalnya bersumpah tidak akan berhenti berperang dengan Israel sampai ada gencatan senjata di Gaza.
"Hamas menghargai hak Lebanon dan Hizbullah untuk mencapai kesepakatan yang melindungi rakyat Lebanon. Kami harap kesepakatan ini membuka jalan untuk mencapai kesepakatan yang mengakhiri genosida terhadap rakyat kami di Gaza," kata pejabat Hamas, Sami Abu Zuhri, kepada Reuters.
Abu Zuhri menyalahkan kegagalan gencatan senjata sebelumnya kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
"Hamas menunjukkan fleksibilitas tinggi untuk mencapai kesepakatan dan masih berkomitmen pada posisi itu dan tertarik untuk mencapai kesepakatan yang mengakhiri perang di Gaza," kata Abu Zuhri.
"Masalahnya selalu ada pada Netanyahu yang selalu gagal mencapai kesepakatan," imbuhnya.
Selama beberapa bulan terakhir, upaya gencatan senjata Israel-Hamas hanya mencapai sedikit kemajuan. Saat ini negosiasi itu bahkan ditunda.
Pekan lalu, pejabat senior Israel mengatakan ada tanda-tanda Hamas terbuka terhadap kesepakatan gencatan senjata.
Kemarin usai menyetujui kesepakatan dengan Lebanon, PM Netanyahu mengindikasikan bahwa militer Israel justru akan meningkatkan tekanan di Gaza.
"Sejak hari kedua perang, Hamas mengandalkan Hizbullah untuk bertempur di pihaknya. Dengan tersingkirnya Hizbullah, Hamas akan sendirian. Kami akan meningkatkan tekanan pada Hamas dan itu akan membantu kami dalam misi suci kami untuk membebaskan sandera," kata Netanyahu.
Hingga kini lebih dari satu tahun agresi Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 44 ribu warga sipil. Sebagian besar korban tewas akibat kebrutalan Israel itu adalah kelompok rentan seperti perempuan, anak-anak, dan lansia. (sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net