BKSDA Evaluasi Kebun Binatang Bali Zoo Usai Insiden Gajah Hanyut
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, GIANYAR.
Persoalan gajah betina hanyut hingga mati mendapatkan perhatian dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali. Lembaga pemerintah yang menaungi alam tersebut memberikan evaluasi terhadap Bali Zoo selaku pemelihara Molly, si gajah yang mati.
Kepala BKSDA Bali Ratna Hendratmoko menyatakan satwa Gajah memang harus tetap dapat kesejahteraan tidak hanya aspek gizi juga mental.
"Dia harus melakukan sosialisasi berinteraksi dengan alam. Tapi setelah kejadian ini, evaluasi kami Bali Zoo jangan lagi ada sosialisasi di seberang sungai apalagi di musim hujan," tegasnya.
Dikatakan bahwa ia meminta Bali Zoo untuk melakukan interaksi Gajah dengan alam di area yang tidak menyebrangi sungai. "Jangan sampai terjadi lagi, jangan dulu di seberang sungai," harap dia.
Berdasarkan catatan BKSDA Bali, jumlah Gajah yang ada di Bali sebanyak 85 ekor. Sebanyak 15 ekor diantaranya diberikan hak penitipan di Lembaga Konservasi Bali Zoo.
"Gajah merupakan salah satu satwa yang dilindungi UU dan otomatis menjadi milik negara. Zoo hanya dapat hak penitipan. Ada register yang kami punya itu adalah milik negara. Jadi peristiwa ini akan kami sampaikan secara runut ke pusat," jelasnya.
BKSDA juga meminta Bali Zoo meningkatkan mitigasi bencana agar hal serupa tidak terulang kembali. "Dari kejadian ini, tentu kita dapat pembelajaran. Sejauh mana nanti antisipasinya agar tidak terulang kembali kecelakaan ini," tutup dia.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/gnr