Dewan Pendidikan Buleleng Ingatkan Guru Fokus Mengajar, Bukan Cuan di Medsos
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BULELENG.
Fenomena masyarakat mencari cuan lewat Facebook Profesional (FB Pro) dan TikTok kini makin marak, tak terkecuali di kalangan guru. Menanggapi hal tersebut, Dewan Pendidikan Buleleng mengingatkan para tenaga pendidik agar tetap profesional saat menjalankan tugas.
Ketua Dewan Pendidikan Buleleng, I Made Sedana, mengakui tren para guru membuat konten di dalam kelas makin sering terjadi. Ia pun menegaskan pentingnya para guru bijak menggunakan media sosial dan tidak melakukannya saat jam kerja. Hal ini juga telah disampaikannya kepada Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng.
"Upload konten di sosial media memang dapat banyak pengikut dan dapat cuan. Tapi ingat profesi guru adalah profesi mulia. Ada kode etiknya. Jangan sampai kebablasan," kata Sedana.
Ia menambahkan, aktivitas membuat konten di TikTok maupun FB Pro dikhawatirkan dapat mengurangi konsentrasi guru dalam mendidik siswa.
"Pikirannya pasti terpecah karena berpikir besok harus bikin konten apa lagi untuk isi FB Pro. Tidak berpikir besok akan selesaikan materi apa," terang Sedana.
Lebih lanjut, Sedana berharap para guru tetap bekerja secara profesional. Apalagi, kata dia, saat ini masih banyak siswa SMP di Buleleng yang belum bisa membaca dan menulis dengan baik.
"Kepala daerah dan stake holder yang lain harus duduk bersama. Pendidikan itu urusan kita bersama. Tri pusat pendidikan harus dioptimalkan," katanya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdikpora Buleleng, Putu Ariadi Pribadi, juga tidak menampik di era digital saat ini banyak guru yang aktif membuat konten di media sosial. Pihaknya berjanji akan memberikan penegasan kepada para guru agar bijak menggunakan media sosial.
"Kami tidak melarang. Kami imbau agar lebih bijak memanfaatkan media sosial, karena semua sudah kecanduan menggunakan media sosial. Harus paham mana yang boleh, dan mana yang tidak boleh," tandasnya.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/rat